Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Sabtu 27 Januari 2024, Babel
Mereka membangun rencana sendiri, yaitu membangun kota dan menara yang tinggi, menciptakan nama bagi diri dan menolak menyebar.
kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. ~ ayat 9
POS-KUPANG.COM -Renungan Harian Kristen Sabtu 27 Januari 2024, Babel, merujuk pada Kitab Kejadian 11:1-9.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Januari 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Kisah tentang menara Babel tampak sebagai kisah tentang asal-usul beragam bahasa manusia.
Tetapi kita ingat bahwa di pasal 10 keturunan Nuh tersebar ke berbagai bagian bumi, membentuk bangsa dan bahasanya masing-masing (10:5).
Kedua pasal ini tentu saling terkait, bahwa penyebaran keturunan Nuh berdampak terhadap terbentuknya banyak bahasa.
Namun ada catatan lain dalam kisah menara Babel ini. Manusia diperintahkan Allah untuk berkembang dan menyebar. Ketika mereka menemukan satu lokasi ideal, mereka memutuskan untuk menetap dan tidak lagi menyebar.
Mereka membangun rencana sendiri, yaitu membangun kota dan menara yang tinggi, menciptakan nama bagi diri dan menolak menyebar.
Hal ini mesti dipandang sebagai ketidaktaatan kepada Allah. Karena itu, Allah membuat kekacauan bahasa. Sekali lagi, di sini, Alkitab menunjukkan realitas kuasa dosa, yang membuat manusia memiliki kecenderungan hati mengikuti keinginan sendiri dan mengabaikan kehendak Allah.
Manusia ingin menikmati hidup menurut rancangan sendiri dan menolak menikmati hidup yang dalam rancangan Allah. Ketika Allah ”turun dan melihat” keadaan manusia, Ia sedang menunjukkan kasihNya yang besar, yang tidak mau membiarkan manusia tersesat.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 26 Januari 2024, Silsilah
Manusia berpikir bersatu mereka teguh, bercerai mereka runtuh. Allah justeru menghendaki mereka ”bercerai”, menyebar dan penuhi bumi.
LANGKAH IMAN.
Kacau balau sering kita anggap sebagai keadaan buruk. Tapi kita diingatkan bahwa Allah sengaja mengadakan kekacauan justeru untuk menyelamatkan manusia dari ketidaktahuannya.
Manusia memikirkan dan merancang masa depan yang dikiranya baik.
Padahal ujungnya menuju kebinasaan. Allah harus mengacaukan rancangan manusia dan membawa kembali kepada rancanganNya yang terbaik. Manusia harus menyebar dan memiliki banyak bahasa, yang kelak karenanya banyak bangsa mengenal Yesus Kristus. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.