Liputan Khusus

Begini Kata Pengamat Soal Anak Kaskostrad Mengajar Bahasa Indonesia di Perbatasan Timor Leste

Wulakada menyebut hal tersebut sebagai langkah ini sangat positif, terutama untuk daerah yang memiliki keterbatasan dan terkategori sebagai daerah 3T

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO
Letda Archi, Danpos Nanaenoe Satgas Pamtas Yonif 742/SWY Sektor Timur dan anggota mengajar bahasa Indonesia bagi siswa SD di perbatasan Timor Leste 

Program ini dilaksanakan di seluruh jajaran sebagai bagian dari komitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah perbatasan.

"Program pengajar ini tidak hanya berfokus pada materi pelajaran sekolah, tetapi juga mencakup materi-materi kebangsaan. Kami juga melibatkan kegiatan peningkatan disiplin, seperti kegiatan baris-berbaris, dan melakukan sosialisasi budaya hidup sehat. Kami juga memberikan perhatian khusus terhadap kerapian. Salah satu program yang kami terapkan adalah 'Angkat Rambut Gratis' untuk siswa di SD dan SMP," jelas Mayor Inf Trijuang saat dihubungi Pos Kupang, Rabu (24/1).

Dalam menjalankan tugas pokok utama menjaga wilayah perbatasan, Satgas menyadari bahwa fokus hanya pada patroli dan kegiatan teritorial tidak cukup. Oleh karena itu, mereka berupaya membangun hubungan positif dengan masyarakat setempat agar keberadaan mereka diakui dan diterima.

"Kami memiliki tugas utama menjaga wilayah perbatasan, namun mencapai tujuan tersebut tidak hanya melalui tugas patroli dan kegiatan teritorial. Kami berusaha menjalin hubungan baik dengan masyarakat agar keberadaan kami diterima, dan masyarakat di sekitar wilayah perbatasan menjadi pagar hidup bagi wilayah tersebut," tambahnya.

Menurutnya, persiapan anggota yang terlibat dalam kegiatan tenaga pendidik sangat penting. Sebeb, mereka harus siap dengan bekal pengetahuan yang akan disampaikan di sekolah. Pihaknya juga menekankan pentingnya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, terutama penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

"Kita harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Sekarang ini, kita sudah masuk dalam era digital. Oleh karena itu, pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, kita harus menggunakan sarana dan instrumen modern, seperti proyektor dan komputer. Anggota kita harus dikenalkan dengan teknologi ini agar dapat mengikuti perkembangan zaman," tutupnya. (cr23)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved