Lewotobi Erupsi
Lewotobi Terus Mengeluarkan Abu Panas, Warganet Doakan Segera Berakhir dan Pengungsi Tetap Aman
Kondisi itu terlihat pada video yang diposting akun Instagram NTT_update dengan keterangan, Update kondisi Gunung Lewotobi hari ini Senin (15/1/2024).
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
"Berdoalah kepada sang pemilik langit dan bumi," komen r_angga_rs.
"Hampir sama dengan Gunung Marapi di Sumbar kak. Semoga lekas mmbaik," komentar ikapermatasarii, sekadar membandingkan bahaya Gunung Lewotobi Laki-laki dengan Gunung Marapi di Sumatera Barat yang meletus pada Desember 2023 hingga menewaskan 23 pendaki, karena gunung api tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan meletus. Jadi meletusnya tiba-tiba saja.
"Makin hari makin jadi nih gmnaa nih," komen tkdninha.
"Infonya abunya sudah sampai ke pulau Adonara meskipun dengan intensitas kecil. Semoga lekas membaik alam kita. Amin," tulis rd_interisti.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengamatan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Geologi Nusa Tenggara (NTT-NTB), Arios Ghele Raja, mengatakan, lelehan lava pijar dengan perkiraan suhu 700 derajat Celcius itu tergolong lambat.
Berdasarkan hasil pemantauan visual, jelas Arios, guguran lava pijar ke arah timur laut atau ke Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura. Meski begitu, wilayah itu masih aman karena jaraknya jauh dengan pemukiman.
"Kami sudah cek ke sana dan itu aliran lava. Dia bergerak agak lambat dengan perkiraan 2 kilometer," katanya, Minggu, 14 Januari 2024.
Baca juga: Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tidur Beralaskan Tikar
Ia menerangkan, kecepatan aliran lava sangat bergantung pada kekentalan lava itu sendiri. Sementara awan panas guguran akibat dari pemanasan kuba lava di atas puncak dan terjadi guguran.
Pantauan Gunung Lewotobi Laki-laki dari lokasi galian C di Desa Nurabelen, aliran lava warna merah menyala semakin jauh ke arah timur laut.
Pemandangan wajah gunung jelas terlihat saat malam hari. Kepulan vulkanik berubah merah membuat Gunung Lewotobi Laki-Laki seperti terbakar api dengan suhu yang sangat tinggi.
Warga pengungsi di Desa Riangrita, Kecamatan Ile Bura mengaku suhu semakin meningkat kemungkinan akibat awan panas tersebut.
Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki mulai meletus tepat pada hari Tahun Baru 1 Januari 2024. Sejak itu warga sekitar mulai mengungsi ke tempat-tempat yang aman dari kemungkinan terkena dampak letusan.
Menurut data BPBD Flores Timur yang dilansir BNPB, jumlah pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 6.536 orang.
Mereka berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang terdampak letusan tersebut. Warga Kecamatan Wulanggitang berasal dari Desa Nawokote, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya dan Desa Boru (Dusun Podor). Warga Kecamatan Ile Bura berasal dari Desa Dulipali, Desa Nobo, dan Desa Nurabelen.
Berbagai bantuan telah didistribusikan untuk membantu para pengungsi agar bisa bertahan di tempat pengungsian sambil menunggu redanya aktivitas gunung tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.