Lewotobi Erupsi

Petaka dan Berkah versi Tuan Tanah Suku Puka Flores Timur Dibalik Lewotobi Erupsi

gas vulkanik itu memang indah dipandang mata, sehingga banyak orang kerap mengabadikan momen itu melalui kamera ponsel.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Gunung Lewotobi Laki-Laki terpantau mengeluarkan abu vulkanik dari lima lubang. Gambar diambil dari Kecamatan Ile Bura, Sabtu, 6 Januari 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menghamburkan abu vulkanik berupa belerang ke Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak tiga pekan terakhir.

Muntahan belerang berkadar tebal megotori rumah-rumah, merusak tanaman padi dan jagung yang baru tumbuh, sayuran tercemar, kemudian pengungsi anak-anak dan lansia terserang penyakit ispa, gatal-gatal, sakit tenggorokan, dan batuk berdahak.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang saat ini berstatus Level IV (Awas) dengan aliran lava pijar warna merah menjadi petaka bagi warga terdampak, khususnya penduduk yang rumahnya hanya terpaut sekira 4-5 kilo meter dari pusat gunung.

Dibalik bencana Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meletus berulang kaki itu, akan muncul berkah di kemudian hari yaitu mengembalikan hara tanah yang rusak menjadi lebih subur.

Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Lima Ribu Warga Mengungsi Sementara Waktu

Fakta ini meneguhkan batin tuan tanah suku Puka sekaligus pemilik Gunung Lewotobi, Tobias Lewotobi Puka. Warga Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang itu menyebut erupsi gunung membawa sisi positif dan negatif.

"Tanaman kita terancam gagal panen bahkan sudah rusak akibat vulkanik, tapi tanah akan lebih subur," katanya beberapa waktu lalu.

Di Desa Nawokote, tanaman padi dan jagung warna hijau berubah menjadi abu-abu akibat debu belerang. Meski begitu, curah hujan beberapa hari terakhir mulai membersihkan tanaman yang baru ditanam itu.

Tobias menjelaskan, dari pandangan budaya ada adat setempat, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah teguran alam dan leluhur atas perilaku menyimpang manusia dengan lingkungan.

Ia mengambil contoh konkret galian C yang mulai menerobos ke zona terlarang, aktivitas penebangan pohon secara brutal, dan berburu hewan terus-menerus.

"Alam sedang marah. Makanya kami tuan tanah dan tetuah adat Nawokote gelar ritual permohonan maaf dan Tuba Ile (kasih makan gunung)," jelasnya.

Indah Dipandang Mata

Wajah Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan memancarkan pesona yang indah saat awan tidak menutupinya.

Saat pukul 05.30 Wita, cahaya sunrise menyinari bagian timur gunung. Lava pijar dan gas vulkanik yang membumbung tinggi itu berpadu dengan cahaya matahari sehingga warnanya menjadi orange.

Warna eksotis dalam bubungan gas vulkanik itu memang indah dipandang mata, sehingga banyak orang kerap mengabadikan momen itu melalui kamera ponsel.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved