Lewotobi Erupsi

Gunung Lewotobi Erupsi, Lima Ribu Warga Mengungsi Sementara Waktu

Lebih dari 5.400 warga di sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-laki mengungsi sementara waktu.

|
Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/HO
Potret Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis 11 Januari 2024 pukul 17.30 WIB dari wilayah Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, NTT. 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Lebih dari 5.400 warga di sekitar lereng Gunung Lewotobi Laki-laki mengungsi sementara waktu. Dari jumlah tersebut, terdapat kelompok prioritas, di antaranya bayi, anak-anak, ibu hamil, lanjut usia (lansia) dan disabilitas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur merilis pemutakhiran data per 10 Januari 2024, pukul 18.00 Wita, total warga mengungsi berjumlah 5.464 jiwa, yang terdiri 2.659 pengungsi laki-laki dan 2.805 perempuan.

Data terpilah dari total tersebut, di antaranya lansia 575 jiwa, anak-anak 312, ibu menyusui 118, balita 76, ibu hamil 23 dan disabilitas 12.

Peningkatan jumlah pengungsi seiring adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di kecamatan Wulanggita, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka yang mengungsi sementara waktu ini berasal dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Demon Pagong, Ile Bura dan Larantuka.

Jumlah pengungsi terbesar dari Kecamatan Wulanggitang, sebanyak 3.609 jiwa. Berikutnya pengungsi dari Kecamatan Titehena sejumlah 1.698.

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan (kedua kanan, duduk) mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis 4 Januari 2024. Tampak pula kepala pelaksana BBPD NTT, Ambrosius Kodo, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, dan anggota DPRD NTT, Yohana Waha Kolin.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan (kedua kanan, duduk) mengunjungi para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis 4 Januari 2024. Tampak pula kepala pelaksana BBPD NTT, Ambrosius Kodo, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, dan anggota DPRD NTT, Yohana Waha Kolin. (BNPB)

Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki selama 14 hari. Ini terhitung sejak 1 hingga 14 Januari 2024.

Melalui penetapan status, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya untuk penanganan darurat, khususnya penanganan warga yang mengungsi.

Pemerintah daerah yang dibantu TNI dan Polri membantu mengoperasikan dapur umum yang berada di kantor Camat Wulanggitang, tepatnya di Desa Boru.

Di samping itu, pihak Polri juga membuka dapur umum portabel. Kedua fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga di beberapa titik di kecamatan itu.

Dua dapur umum lainnya beroperasi di Desa Konga, yang dioperasikan oleh Kementerian Sosial dan TNI.

BPBD bersama mitra lainnya terus memenuhi kebutuhan untuk mengoptimalkan pelayanan di pos pengungsian.

Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, BNPB Hadir di Flotim Tinjau Lokasi Pengungsian, Serahkan Dukungan Darurat

Mendukung upaya ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Bank NTT membuka donasi masyarakat untuk membantu pelayanan para pengungsi.

Penambahan mereka yang mengungsi disebabkan adanya kenaikan status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). Perubahan status berlaku sejak 9 Januari 2024, pukul 23.00 Wita.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selanjutnya menetapkan rekomendasi, salah satunya, tidak ada aktivitas pada radius 4 kilometer dari puncak gunung dan sektoral 5 km arah barat laut – utara.

Baca juga: Dampak Lewotobi Erupsi, Pengungsi Korban Bencana Komplain Bantuan di Camat Wulanggitang 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved