Berita Kabupaten Manggarai
Gereja Keuskupan Ruteng Ajak Seluruh Umat Komitmen Merawat Bumi di Tahun 2024
pihak gereja tentu bergerak untuk mengajak seluruh umat untuk bergerak bersama merawat bumi alam semesta ini.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Pada Tahun 2024 ini, Keuskupan Ruteng melaksanakan Sidang Pastoral Post Natal mengambil Tema 'Ekologi Integral' dengan motto Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera (HPS)' yang berlangsung di Aula Yohanes Salib Rumah Reteret Susteran Bunda Karmel, Wae Lengkas Ruteng dari tanggal 8-11 Januari 2024.
Karena itu, Gereja Keuskupan Ruteng mengajak seluruh umat dan pihak mana pun untuk berkomitmen bersama-sama merawat Bumi.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Pr dalam Stressing Ekologi Integral pada penutupan Sidang Pastoral Post Natal 2024, mengatakan, setelah berjalan bersama dalam doa dan sabda, dalam dialog dan refleksi, dalam aksi dan kontemplasi selama Sidang Pastoral Post Natal 2024.
Ia mengajak semua, bersama Santo Fransiskus dari Asisi mengangkat hati kepada Sang Khalik dan memuliakan Dia: Laudato Si! Terpujilah Engkau, Tuhan!.
Baca juga: Berita Viral Hujan disertai Angin Kencang Melanda Wilayah Kecamatan Ruteng Kabupaten Manggarai -NTT
Uskup Siprianus juga memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta sidang, secara khusus kepada para pemateri dan panitia sidang, serta tak lupa kepada para suster putri Karmel dan timnya yang telah berkontribusi terhadap lancar dan suksesnya sidang pastoral itu.
Selain itu, telah menghasilkan satu dokumen sidang yang akan menjadi tonggak dan pedoman arah bagi program-program Ekologi Integral Tahun 2024 di Keuskupan Ruteng tercinta.
Menurut Uskup Siprianus momentum perjumpaan pastoral ini, secara bersana-sama telah mendengar, melihat, dan membagikan pelajaran berharga dan kisah bermakna yang terpatri dalam jejak-jejak pelayanan pastoral di tahun yang telah lewat 2023.
Sekaligus setelah refleksi pastoral bersama yang intensif, inovatif dan kreatif, untuk mewujudkan program pastoral Ekologi Integral di tahun 2024 Harmonis, Pedagogis dan Sejahtera (HPS).
Uskup Siprianus juga mengatakan, dalam pelbagai keberhasilan karya pastoral, kita juga dengan rendah hati dan tulus telah menemukan dan mengakui kendala-kendala pastoral yang terjadi selama ini.
Pertama, masih ada paroki-paroki (lembaga) yang belum menjalankan program-program tertentu, meskipun hal-hal itu sebetulnya dapat dilakukan oleh mereka.
Kedua, ada paroki-paroki (lembaga) yang menjalankan program pastoral secara belum optimal, bahkan 'asal-asalan'.
Hal ini mungkin dikarenakan keterbatasan tenaga (SDM: Sumber Daya Manusia), dan kekurangan dana (SDF: Sumber Daya Finansial) di paroki (lembaga).
"Namun saya ingin mengarahkan perhatian kita pada satu hal penting ini, yakni faktor kepemimpinan di paroki (lembaga). Karena kita semua tahu bahwa kunci pelayanan pastoral di paroki (lembaga) terletak di pundak Pastor Paroki (Pimpinan Lembaga) dan Ketua Pelaksana Dewan. Mereka tidak hanya menjadi pemimpin umat, tetapi juga menjadi 'role model', penuntun dan teladan,"ujarnya.
Baca juga: Kabupaten Manggarai Barat Deklarasi Pemilu 2024 Damai
"Pertanyaannya: Sejauh manakah kita telah berupaya keras dan sungguh untuk mengimplementasikan program-program pastoral bersama di paroki dan lembaga masing-masing? Di sini sangat pentinglah evaluasi diri. Janganlah bermental “easy going”, yaitu membiarkan semuanya berjalan rutin dan normal, padahal ada hal yang “abnormal” sedang terjadi di paroki saya atau lembaga saya,"sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.