Atraksi Wisata dan Festival Budaya NTT
Kalender Atraksi Wisata dan Festival Budaya NTT 2024, Ada yang Berusia 514 Tahun
Kalender Event Nusa Tenggara Timur 2024 menawarkan berbagai atraksi wisata dan festival budaya dari setiap kabupaten di provinsi berbasis kepulauan
Pulau Sumba tidak hanya terkenal dengan alam yang eksotis, tetapi memiliki beragam budaya yang masih diwariskan dari generasi ke generasi salah satunya Pasola. Pasola merupakan atraksi permanian ketangkasan yang ada di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Pasola berasal dari kata sola atau hola yang berarti kayu lembing.
Dalam konteks ritual, pasola merupakan tradisi perang adat dimana dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan, kejar-mengejar seraya melempar lembing kayu kearah lawan.
Pasola berasal dari kata sola atau hola yang berarti kayu lembing. Dalam konteks ritual, pasola merupakan tradisi perang adat dimana dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan, kejar-mengejar seraya melempar lembing kayu kearah lawan.
Pasola diselenggarakan sekali dalam setahun yaitu pada permulaan musim tanam, tepatnya pada bulan Februari-Maret. Dilaksanakan pada wikatu bulan purnama dan diawali dengan upacara nyale, mencari cacing laut yang keluar di tepi pantai sebagai tanda datangnya musim panen.
4. Festival Guti Nale - Kabupaten Lembata 11-12 Februari & 12-13 Maret 2024
Guti Nale adalah salah satu tradisi orang Mingar Kec Nagawetun yang sudah diwariskan turun temurun. Guti Nale merupakan tradisi menangkap atau mengambil Nale (Nyale) sejenis cacing laut sebagai tanda datangnya hasil panen dan kesejahteraan masyarakat.
Tradisi ini berlangsung pada bulan Februari dan Maret atau pada pumama ke 6-7 pada bulan kedua dan pumama ke 7-8 pada bulan ketiga seturut penanggalan kalender orang Mingar.
5. Prosesi Semana Santa Kabupaten Flores Timur 29-31 Maret 2024
Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prosesi Semana Santa di Larantuka sangt kental dengan pengaruh Portugis. Orang Katolik Larantuka masih tetap mewarisi ritual keagamaan yang ditinggalkan bangsa Portugis itu secara lengkap.
Adapun rangkaian prosesi Semana Santa secara keseluruhan, yaitu Minggu Palma, Rabu Trewa/Abu, Kamis Putih, Jumat Agung atau Sesta Vera, Sabtu Santo/Suci, hingga perayaan Minggu Halleluya atau Minggu Paskah.
Setiap tahun ribuan peziarah datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti rangkaian prosesi ini.
Cerita rakyat yang beredar menyebutkan bahwa tradisi Semana Santa dimulai sejak penemuan Patung Tuan Ma di Pantai Larantuka pada tahun 1510. Patung tersebut diperkirakan terdampar di pantai akibat karamnya kapal milik Portugis di perairan Larantuka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/patung-tuan-ma_00643.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.