Berita NTT
Target Rampung 2024, Bendungan Mbay NTT Disebut Akan Tingkatkan Produksi Beras Hingga 250 Persen
Pelaksana proyek, PT Brantas Abipraya (Persero) menyebut bahwa hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai kedaulatan pangan nasional.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengerjaan proyek Bendungan Mbay paket II di Kabupaten Nagekeo, Flores Nusa Tenggara Timur ( NTT ) ditargetkan rampung pada tahun 2024.
Pelaksana proyek, PT Brantas Abipraya (Persero) menyebut bahwa hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai kedaulatan pangan nasional sebagaimana diupayakan pemerintah.
Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya M.Toha Fauzi menyebut pengerjaan proyek bendungan Mbay paket II tersebut merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program pemerintah, yaitu ketahanan air dan pangan nasional.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Mbay Masih Ada Sedikit Kendala Lahan
Baca juga: Bendungan Mbay Dibangun Dengan Dua Tahap
Ia juga menyebut pembangunan bendungan tersebut juga mendorong peningkatan produksi beras di Nagekeo secara khusus dan NTT secara umum.
"Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat," ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya M.Toha Fauzi dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).
Bendungan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini nantinya akan mengairi sekitar 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare.
Bendungan tersebut dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air dan akan menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian di Kabupaten Nagekeo.
Adapun luas genangan dari Bendungan Mbay mencapai 499,55 hektare yang sumbernya berasal dari Sungai Aesesa.
Ia menambahkan bendungan ini diproyeksikan akan bermanfaat memenuhi kebutuhan air baku dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa. Serta menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.
Dalam pembangunan bendungan ini, Brantas Abipraya dipercaya membangun Paket II dengan ruang lingkup pekerjaan Bangunan Pengelak (Terowongan), Bangunan Pelimpah (Spillway), Bangunan Pengambilan (Intake), serta Pekerjaan Hidromekanikal & Elektrikal.
Selain merampungkan Bendungan Mbay, Brantas Abipraya juga mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN di berbagai daerah di Tanah Air. Beberapa di antaranya Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan bendungan penopang air baku dan ketahanan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Ada pula bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Jragung di Jawa Tengah yang dapat menyuplai air baku di tiga daerah yaitu Semarang, Demak dan Grobogan, dan beberapa bendungan lainnya.
Toha mengungkapkan pihaknya tak hanya memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya. Pasalnya, karya infrastruktur sumber daya air ini menurutnya menjadi jawaban dari tantangan perubahan iklim saat ini yang membuat kekurangan air pada musim kemarau berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan banjir.
"Pembangunan bendungan menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur SDA (Sumber Daya Air) guna mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global," tutur Toha.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.