Wawancara Eksklusif
Kepala BMKG Kupang Margiono: BMKG Harus Memberikan Informasi Gempa Secepatnya
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, S.Si menyampaikan itu, Kamis (4/1/2024).
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Dion DB Putra
Ya. Pulau Flores itu akibat adanya gerakan sesar Back Arc Thrust yang ada di Pulau Flores bagian Utara itu menimbulkan tsunami padahal gempanya tidak besar.
Sebetulnya kalau secara pemodelan itu tsunaminya tidak akan setinggi yang kemarin karena tahun kemarin kita membuat suatu peta rawan tsunami untuk wilayah Maumere kita buat dengan gempa yang berisiko terbesar, makanya kita buat gempa yang kekuatan di atas 7 (Skala Richter), kita buat simulasinya di atas Pulau Flores.
Ternyata setelah dibuat dengan permodelan, dengan analisa lain, hasilnya menunjukkan bahwa ketinggian tsunami di daerah tersebut rata-rata paling besar di enam meter. Padahal waktu tahun 1992 itu ada lebih dari enam.
Ada yang sekitar 20 meter, 25 meter, kenapa bisa seperti itu? Karena pernah saya baca literatur dari para peneliti di Jepang, bahwa waktu kejadian gempa bumi di Flores tanggal 12 Desember 1992 itu dibarengi dengan adanya longsoran bawah laut.
Bentuk patahan di dalam gempa itu adalah patahan normal yang berada di dasar laut sehingga menimbulkan tsunami. Tapi karena itu berbarengan dengan longsor di dasar laut maka itu menimbulkan gelombang lebih tinggi lagi.
Menurut para peneliti Jepang seperti itu karena sangat kompleks topografi batimetri yang ada di Laut Flores.
Kondisi seperti itu apa bisa terjadi di daratan Timor?
Kalau gempa-gempa yang di Timor hampir sebagian besar sumbernya gempa-gempa darat. Kemungkinan tidak menimbulkan tsunami tapi kalau berada di Selatan dari wilayah NTT, yang saya bilang megathrust Sumba itu, kalau tinggal di situ kemungkinan bisa menimbulkan tsunami.
Dampaknya bisa ke Pulau Timor juga. Biasanya sesar aktif itu di darat, tidak ada yang di laut. Kalau di laut itu namanya subduction.
Tapi efeknya itu tidak memberi dampak?
Kalau di darat itu hanya menimbulkan kerusakan di darat saja. Tapi efek ke laut tidak ada. Beda dengan tsunami. Tsunami kan kalau gempanya terjadi di dasar laut akan menimbulkan patahan.
Mekanisme gempa itu ada tiga, satu normal atau turun, yang kedua, bergeser, yang ketiga campuran bergeser dan turun. Biasanya yang menimbulkan tsunami adalah yang turun itu.
Jadi seolah-olah kalau ada tabungan air di dalam laut dia turun dulu kan ketika turun itu ada tenaganya.
Biasanya seperti itu tapi kalau gempa darat kan medianya darat ya bukan media laut, biasanya tidak menimbulkan tsunami, kalau menimbulkan longsor mungkin bisa.
Kalau prakiraan BMKG Stasiun Geofisika, gempa di Timor ini dari November sampai Januari itu beruntun. Adakah potensi yang bisa memicu gempa yang lebih besar lagi?
Wawancara Eksklusif - Ketua Komnas Haji: Menteri Haji dan Umrah Harus Tahan Banting |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Wamen Viva Yoga: 2.000 Tim Ekspedisi Patriot Riset Transmigrasi di 154 Daerah |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Wamen Viva Yoga Ungkap 3 Amanat Presiden Prabowo Soal Program Transmigrasi |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - Picauly Sebut Ekologi Pangan Berpengaruh Pada Peningkatan Kualitas SDM NTT |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - NTT Punya Potensi Ketahanan Pangan Tapi Belum Dimaksimalkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.