Lewotobi Erupsi

Bandara Komodo Labuan Bajo Waspada Abu Vulkanik Erupsi Lewotobi

Kepala Kantor UPBU Komodo Ceppy Triono mengatakan, partikel abu vulkanik sangat berbahaya bagi mesin pesawat, dan berdampak pada aktivitas penerbangan

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Kepala Kantor UPBU Komodo Ceppy Triono. Rabu 3 Januari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, NTT, mewaspadai pergerakan abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

Kepala Kantor UPBU Komodo Ceppy Triono mengatakan, partikel abu vulkanik sangat berbahaya bagi mesin pesawat, dan berdampak pada aktivitas penerbangan, karenanya pihaknya diminta untuk waspada.

"Pihak bandara di koordinatori Kantor Otoritas Bandara Udara Wilayah IV di Bali, semua bandara harus tetap waspada terkait dengan perubahan angin yang mengakibatkan abu vulkanik mungkin akan sampai ke daerah titik terjauhnya," jelas Ceppy di ruang kerjanya, Rabu 3 Januari 2023.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Baru Satu Maskapai Ajukan Extra Flight ke Bandara Komodo Labuan Bajo

Ceppy mengaku sejauh ini abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Komodo, meski pada Selasa 2 Januari kemarin abu vulkanik sempat terpantau berada di wilayah udara Labuan Bajo dengan ketinggian sekitar 10.000 ribu kaki.

"Tetapi kemarin semua penerbangan berjalan normal, tidak ada kendala yang signifikan, kami tetap diminta waspada terkait hal ini, karena pengaruh angin ini juga bisa membawa abu vulkanik sampai ke sini (Labuan Bajo), tergantung kecepatan anginnya," ujarnya.

Sebelumnya Kepala BMKG Stasiun Komodo, Maria Patricia Christin Seran mengatakan berdasarkan laporan SIGMET yang diterbitkan ruang udara, abu vulkanik Lewotobi terpantau telah melewati Ende, dan terus bergerak ke arah barat Pulau Flores.

Baca juga: Bandara Komodo Labuan Bajo Disebut jadi Bandara Internasional Januari 2024

"Ini berlaku mulai pukul 05.40 WITA hingga 11.30 WITA. Pergerakannya ke arah barat dengan kecepatan 10 knot (18 km/jam)," jelas Maria.

Maria mengatakan, tidak menutup kemungkinan abu vulkanik tersebut sampai ke wilayah udara Labuan Bajo, Manggarai Barat, seperti yang terjadi pada Selasa 2 Januari kemarin.

"Kemarin sampai di area udara Manggarai Barat. Potensi semakin ke barat bisa terjadi dilihat dari arah pergerakan dari sandi SIGMET tadi, kami terus memantau dengan satelit," ungkapnya.

Meski demikian, belum diketahui apakah abu vulkanik itu sampai di daratan seperti landasan pacu bandara. Menurutnya perlu dilakukan tes menggunakan paper test untuk mengetahuinya.

Perlu menguji keberadaan abu vulkanik di daratan karena selain berbahaya untuk pesawat yang sedang terbang, juga berisiko terhadap pesawat yang sedang parkir di bandara.

Berdasarkan data pantauan, bandara yang berpotensi terdampak abu vulkanik ialah Bandara Frans Seda Maumere, Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, hingga Bandara Komodo Labuan Bajo. (uka)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved