Berita Alor
Dharma Wanita Alor Atasi Stunting, Gizi Buruk dan Inflasi
sebelum acara puncak, yanh dirayakan di rumah jabatan Bupati Alor pihaknya telah melakukan rangkaian kegiatan.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan atau DWP ke-24, diperingati setiap tanggal 7 Desember. Pada tahun 2023 perayaan HUT DWP mengusung tema peran strategis perempuan dalam pembangunan berkelanjutan.
Memperingati HUT DWP tingkat Kabupaten Alor, anggota DWP turut membantu pemerintah Kabupaten untuk mengatasi masalah krusial, yang menjadi fokus pembangunan.
Masalah yang dihadapi kabupaten Alor antara lain memerangi stunting, gizi buruk, mengentaskan kemiskinan, mencegah inflasi terutama menjelang Natal dan tahun baru, serta ikut mendukung pembangunan daerah.
“Saya sekaligus penasehat Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Alor, mau menyampaikan bahwa tanpa peran seorang ibu, kita tidak bisa melahirkan orang-orang hebat di negeri ini. Ada beberapa hal yang para ibu perlu berperan aktif, ikut mendukung program pembangunan di Kabupaten Alor,” ujar Dr. Drs. Zeth Soni Libinh, M.Si selaku Penjabat Bupati Alor, Sabtu 9 Desember 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kejari Alor Tetapkan Mantan Kadis Perhubungan Jadi Tersangka Kasus Korupsi BUMDes
Hingga hari ini menurut Libing, ada sekitar 1.700-an lebih anak stunting di kabupaten Alor. Ada 4.900 warga yang masuk gplongan kemiskinan ekstrim, dan ada 4.200 warga yang tergolong miskin.
“Warga di Kalabahi yang notabene adalah wilayah perkotaan, dengan fasilitas kesehatan yang lengkap justru paling banyak terjadi stunting. Ini juga harus menjadi perhatian ibu-ibu DWP. Kita perangi bersama stunting dan gizi buruk. Dharma Wanita dan Pemda harus sama-sama mengurai masalah ini, dan mencari jalan keluar terbaik,” ungkapnya.
Peran DPW dalam pecegahan dan penanaganan stunting harus terus digalakan, untuk mencipatakan generasi muda yang unggul agar bisa bersaing secara global.
Menurut Libing, agar anak berkualitas harus diperhatikan kebutuhan gizinya sejak dalam kandungan hingga tumbuh kembangnya.
Berikutnya, lanjut Libing DWP turut menyumbangkan pikiran untuk mengatasi inflasi karena menjelang hari Natal dan tahun baru dipastikan ada kenaikan harga.
Masalah lain yang membutuhkan peran dann dukungan DWP adala pembangunan dan pemgembangan di bidang pariwisata.
“Kita di Alor sedang memikirkan pembangunan pariwisata. Kita butuh banyak orang datang ke sini. Untuk apa? karena semakin banyak orang datang, akan semakin banyak yang berbelanja sehingga perekonomian di daerah ini akan tumbuh,” jelasnya.
Selain karena keindahan alam yang dimiliki Alor, dunia juga sudah mengenal Alor kaya akan warisan budaya. Perangkat dan anggota DPW memimiliki peran strategis menciptakan inovasi di bidang tenun ikat sebagai ikon parowisata yang akan menjadi branding Kabupaten Alor.
Baca juga: Pemda Alor Musnahkan Barang Kadaluarsa
“Kita ikut memelihara nilai sosial budaya yang sudah diwariskan leluhur kita. Selain itu saya ingin sampaikan bahwa ikon Alor ini adalah Kenari, tetapi lihat di Kota Kalabahi saja tidak ada Kenari. Mulai sekarang kita akan tanam Kenari dan DWP harus bantu ajakan menanam kenari ini. Tanam mulai sekarang, agar lima tahun yang akan datang generasi selanjutnya dapat mengenal kenari. Kenari yang ada sekarang ini bukan kita yang tanam, tapi Tuhan yang pelihara,” kata Libing yang pernah menjabat sebagai mantan Penjabat Bupati Manggarai.
Lulusan Institut Ilmu Pemerintahan ini juga mengajak DWP dan juga PKK mendorong adanaya variasi tenun ikat dengan motif yanng menggabarkan Alor seperti motif moko, sirih, pinang, kenari, serta hiu tikus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.