Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 4 Desember 2023, Katakanlah Sepatah Kata
Mengucapkan sepatah kata berarti sebuah ungkapan untuk menyatakan tentang menyampaikan satu dua kata peneguhan
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Katakanlah Sepatah Kata.
Untuk Hari Senin Pekan Adven I Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Yes. 2: 1-5 dan Injil : Mrk. 8: 5-11.
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Mengucapkan sepatah kata berarti sebuah ungkapan untuk menyatakan tentang menyampaikan satu dua kata peneguhan atau satu rangakaian kalimat singkat untuk satu tujuan tertentu.
Satu dua ungkapan kata yang singkat akan juga punya nilai atau arti yang sangat tinggi bagi orang lain ketika itu diucapkan dengan satu keyakinan penuh dibandingkan hanya sekedar memberitahukan sesuatu hal.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari pertama dalam pekan pertama adven menyuguhkan inspirasi kitab suci tentang iman yang teguh kepada Tuhan.
Pengalaman iman ini terlihat dalam kisah iman tentang seorang Perwira Romawi yang hambanya sedang sakit dan meminta Yesus untuk menyembuhkan hambanya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.”
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 Desember 2023, Katakan Sepata Kata Saja
Seorang perwira romawi secara sosial adalah orang yang terpandang. Perwira Romawi adalah seorang prajurit romawi yang adalah komandan prajurit yang memiliki seratus orang prajurit.
Itu berarti seorang perwira Romawi adalah orang yang sangat dihormati secara sosial kemasyarakatan karena statusnya yang cukup kuat dalam keprajuritan.
Dia akan bisa melakukan apa saja hanya dengan memerintah saja karena dia memiliki 100 orang prajurit yang ada dibawah komandonya.
Intinya dia memiliki kedudukan yang baik dalam masyarakat dan sangat kuat secara struktural kepemerintahan kekaiseran romawi.
Namun dia masih sangat memperhatikan hambanya yang sedang sakit dan bahkan datang sendiri kepada Yesus untuk meminta kesediaan Yesus menyembuhkan hambanya.
Secara struktural, seorang perwira romawi statusnya tinggi dan berhadapan dengan seorang hamba maka hamba tak bisa diperhitungkan karena hamba pada jaman itu hanyalah dianggap barang jual beli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.