Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 4 Desember 2023, Katakan Sepata Kata Saja
Ketika Tuhan Yesus memasuki kota Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkanNya dan memohon kesembuhan seseorang.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Katakan Sepata Kata Saja.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Hari Biasa Pekan I Adven dengan merujuk pada bacaan : Yesaya 2: 1- 5, Mazmur 122: 1-9, Matius 8: 5-11
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Sepata kata yang baik bisa menyembuhkan dan menguatkan orang sakit. Sebuah kata positif dapat memberi semangat dan harapan kepada orang yang sedang putus asa.
Sebaliknya, sebuah kata negatif dapat menghancurkan semangat orang yang berniat baik. Jika kata-kata manusia memiliki daya sekuat itu, apalagi sepata kata yang keluar dari mulut Tuhan.
Ketika Tuhan Yesus memasuki kota Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkanNya dan memohon kesembuhan seseorang. Siapa ? Istrinya? Anaknya? Bukan! Hambanya.
Pada saat itu, apa arti seorang hamba? Ya, seorang pelayan, seorang budak, seorang yang tidak berarti. “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita” Yesus diminta oleh seorang perwira di Kapernaum untuk menyembuhkan hambanya yang terbaring sakit.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 Desember 2023, Berjaga-jagalah untuk Kedatangan Tuhan
Hambanya itu lumpuh dan sangat menderita. Adalah sangat interesan dalam percakapan ini. Yesus tidak diminta untuk datang ke rumah karena sang perwira itu merasa tidak layak menerima Yesus dalam rumahnya.
Yesus juga tidak diminta untuk menjamah hamba yang sakit itu. Tidak!” Katakan saja sepata kata, maka hambaku akan sembuh”, demikian pinta sang perwira. Yesus hanya diminta untuk mengucapkan sepata kata saja.
Sepata kata Tuhan sudah cukup untuk menyembuhkan dan menguatkan si pasien. Apa yang dikatakan perwira yang hambanya sakit, bertolak dari pola pikir seorang tentara dan dengan pola pikir ini pula ia menerapkan kepercayaannya pada karya kuasa Yesus.
Cukup Yesus memberi perintah maka akan terjadi sebagaimana umumnya ia lakukan dalam dinas ketentaraan. Sikap yang sangat dipuji Yesus dalam tindakan perwira ini, terutama adalah sikap imannya.
Perwira itu tidak ingin menyusahkan Yesus pergi ke rumahnya dan ia percaya bahwa kuasa Allah dalam pribadi Yesus melampaui ruang dan waktu. Kalau dikehendakiNya, cukup bersabda saja maka segalanya akan terjadi sesuai kehendakNya. Tidak ada yang mustahil kalau Allah berkenan.
Perwira itu sangat berkuasa tetapi sekarang ia mengakui ada kuasa yang lebih agung di dalam Yesus. Pengakuan ini telah membuka matanya untuk melihat satu nilai yang lain yakni penyelenggaraan Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 Desember 2023, Berjaga-jagalah
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Desember 2023, Tiga Cara Tumbuhkan Winning Spirit dalam Kehidupan
Perwira itu menunjukkan kerendahan hatinya maka pintu rahmat Tuhan terbuka bagi dirinya dan bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Allah. Sikap hati dan tindakannya ini merupakan ungkapan imannya yang mendalam kepada Yesus dan ungkapan kasihnya terhadap hambanya.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.