Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 4 Desember 2023, Katakanlah Sepatah Kata

Mengucapkan sepatah kata berarti sebuah ungkapan untuk menyatakan tentang menyampaikan satu dua kata peneguhan

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Katakanlah Sepatah Kata. 

Namun bagaimana mungkin seorang perwira sangat memperhatikan hambanya? Ini sebuah kisah yang tak biasa dalam hubungan lingkaran hidup sosial dalam masyarakat jaman itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 Desember 2023, Berjaga-jagalah untuk Kedatangan Tuhan

Sikap kerendahan hati sang perwira yang nota bene adalah seorang asing, tetapi masih memperhatikan hambanya yang sedang sakit.

Sikap kerendahan hati itu nampak dalam reaksinya ketika Yesus hendak pergi menyembuhkan hambanya yang sakit: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku.

Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Dia sebagai seorag perwira yang memiliki status tinggi masih tetap merasa rendah di hadapan Yesus yang dia anggap lebih tinggi statusnya sebagai orang yang layak dihormati.

Maka Yesus meresponnya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorangpun di antara orang Israel.” Yesus memberi hormat kepada perwira yang adalah seorang asing itu karena memiliki iman yang praktis dalam kerendahan hatinya.

Dalam perspektif inilah Yesus mau mengajarkan kepada para muridNya dan orang-orang yang ada tentang keselamatan yang universal. Orang-orang di luar bangsa Israel juga memiliki keselamatan karena Allah juga berkarya secara luar biasa di atas seluruh muka bumi ini.

Dan kerajaan Allah itu nampak dalam hidup semua orang yang menaruh iman yang benar di hadapanNya.

 Ada banyak orang atau mungkin juga kita secara sosial memiliki status yang tinggi dan kecenderungan kita adalah selalu bersikap sombong.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Desember 2023, Tetap Berjaga dan Sambil Berdoa

Sikap inilah yang dikritik oleh Yesus dan memuji sang perwira. Kita kadang terlalu memperhatikan status kita dari pada apa yang seharusnya kita bersikap secara khusus kepada mereka yang dianggap lemah dalam masyarakat.

Kecenderungan kita adalah semua yang rendah dan ada dibawah kita akan gampang kita kuasai dari pada menghargainya.

Kita kadang atau boleh jadi sering jatuh pada kesombongan karena status kita padahal kedudukan itu hanya bersifat sementara dan kita hanya menggunakan status, kedudukan dan kekuasaan hanya untuk menekan orang lain dan bukan mengayomi.

Kita bahkan menggunakan kata-kata untuk menekan atau menguasai orang karena status kita yang lebih tinggi.

Dan kita jatuh pada kata-kata yang menghina orang lain dari pada menghargai atau membuat orang menjadi damai. Maka kita diajak untuk mengikuti contoh hidup perwira romawi yang sangat rendah hati dalam hidupnya. Mari kita memupuk sikap kerendahan hati dalam hidup kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita tak perlu menjadi sombong hanya karena memiliki status dan kedudukan yang lebih tinggi tetapi gunakan itu untuk membantu atau menolong orang lain. Kedua, gunakan kata-kata secara benar untuk memberi kehidupan pada orang lain. Ketiga, sikap kerendahan hati akan membantu kita untuk selalu hidup dengan benar. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved