Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Desember 2023, Hari Peringatan Beato Dionisius dan Redemptus
Firman-Nya tetap hidup selamanya. Di sini kita diteguhkan bahwa Yesus dan Sabda-Nya adalah segalanya bagi kita.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 1 Desember 2023 dengan judul Hari Peringatan Beato Dionisius dan Redemptus.
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Desember 2023 dengan judul Hari Peringatan Beato Dionisius dan Redemptus ditulis oleh RP Markus Tulu SVD dan mengacu dalam Bacaan : Dan. 7:2-14 dan Bacaan Injil Luk. 21:29-33.
Pada Hari Peringatan Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia; Kita dituntun untuk tidak menjadi sombong dan bijaksana membaca tanda-tanda alam dan tanda-tanda zaman.
Oleh karena kebijaksanaan membaca tanda-tanda zaman itulah akhirnya kita percaya dengan iman yang teguh bahwa langit dan bumi akan berlalu dan hancur tapi Sabda Yesus adalah kekal dan abadi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 November 2023, Mengaku Dengan Mulut dan Percaya Dalam Hati
Firman-Nya tetap hidup selamanya. Di sini kita diteguhkan bahwa Yesus dan Sabda-Nya adalah segalanya bagi kita.
Dialah jaminan keselamatan kita yang percaya. Karena itu untuk meneguhkan iman kita hendaknya kita belajar dari Beato Dionisius seorang Imam dan Redemptus seorang Bruder.
Dionisius seorang Perancis dari keluarga bangsawan sedangkan Redemptus seorang Portugal dari keluarga miskin.
Sebagai biarawan Dionisius dikenal sebagai seorang pelaut ulung sebelumnya. Kemudian ia beriman teguh, rendah hati, mencintai kemurnian dan rela berkorban.
Sedangkan Redemptus seorang penjaga pintu biara, koster, penerima tamu dan pengajar anak-anak. Mereka berdua sama-sama diutus ke Aceh, Indonesia. Dan orang-orang Belandalah yang menghasut Sultan Iskandar Thani bahwa orang-orang Portugis datang hanya untuk mengkatolikkan bangsa Aceh yang sudah memeluk agama Islam.
Kemudian ole hasutan itu, mereka ditangkap, dipenjarakan, disiksa dengan kejam agar menyangkal imannya. Berhadapan dengan itu Dionisius mengambil salib, berdoa dan tidak pernah mundur.
Bahkan semakin berani dia memberikan absolusi satu persatu dan semakin saja berkotbah yang membangkitkan kebencian rakyat Aceh terhadap mereka. Karena baginya Kristus tidak pernah boleh disangkal.
Sebaliknya malah semakin teguh mereka mempertahankan iman mereka. Kemudian meskipun dengan sekuat tenaga para algoju menghunuskan pedang dan kelewang ke arah Dionisius tapi mereka tidak pernah sukses mengakhiri hidunya.
Hanya melalui tangan seorang Kristen Maka yang murtad itulah dipenggalnya kepala Dionisius dengan kelewang yang sanggup memisahkan kepalanya dengan tubuhnya.
Ternyata jenazah mereka sangat merepotkan orang-orang di sekitarnya dan bahkan hingga tujuh bulan lamanya jenazahnya tetap segar.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 November 2023, Yang Bertahan Sampai Kesudahannya Akan Selamat
Selain itu meskipun dibuang ke hutan atau ke laut jenazahnya selalu saja kembali ke tempat semula. Yakni tempat di mana mereka dibunuh.
Akhirnya dengan hormat jenazahnya dikubur di pulau Dien atau pulau buangan dan kemudian dipindahkan ke India. Itulah kisah hidup orang yang teguh iman. Bacaan : Dan. 7:2-14 dan Bacaan Injil Luk. 21:29-33.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.