Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 1 Desember 2023, SabdaKu Takkan Berlalu

Hari ini gereja secara khusus gereja katolik Indonesia memperingati Beato Dionisius dan Redemptus sebagai martir Indonesia yang mati dibunuh di Aceh

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul SabdaKu Takkan Berlalu. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul SabdaKu Takkan Berlalu.

Untuk Hari Jumat Biasa Pekan XXXIV PW. Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Bruder Pio Hayon SVD  menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Dan. 7: 2-14 dan Injil : Luk. 21: 29-33

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Sabda atau Logos secara sederhana itu kata-kata. Di dalam konteks kitab suci bisa berarti kata-kata atau ajaran sekaligus mewakili sebuah pribadi.

Ini berarti juga ketika kita berkata-kata, kita sekaligus mewakili diri kita untuk dipresentasikan kepada orang lain.

Maka ketika kata-kata itu bernilai positif maka kita sebenarnya sedang membuat diri kita juga positif dan memberikan diri kita secara positif juga kepada orang lain. Itulah kekuatan sabda.  

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini gereja secara khusus gereja katolik Indonesia memperingati Beato Dionisius dan Redemptus sebagai martir Indonesia yang mati dibunuh di Aceh.

Kisah kemartiran itu bermula dari Pastor tentara Dionisius bersama rombongannya berangkat ke Aceh pada tanggal 25 September 1638 dengan tiga buah kapal: satu kapal dagang dan dua kapal perang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 November 2023, Mengaku Dengan Mulut dan Percaya Dalam Hati

Penumpang kapal itu ialah: Don Fransisco de Sosa (seorang bangsawan Portugis), Pater Dionisius, Bruder Redemptus, Don Ludovico dan Soza, dua orang Fransiskan Rekolek, seorang pribumi dan 60 orang lainnya.

Mereka berlabuh di Ole-Ole (kini: Kotaraja) dan disambut dengan ramah. Tetapi keramahan orang Aceh ternyata hanya merupakan tipu muslihat saja.

Orang-orang Belanda telah menghasut Sultan Iskandar Thani dengan menyebarkan isu bahwa bangsa Portugis datang hanya untuk meng-katolik-kan bangsa Aceh yang sudah memeluk agama Islam.

Mereka semua segera ditangkap, dipenjarakan, dan disiksa agar menyangkal imannya. Selama sebulan mereka meringkuk di dalam penjara dalam keadaan yang sangat menyedihkan.

Beberapa orang dari antara mereka meninggalkan imannya. Dionisius dan Redemptus terus meneguhkan iman saudara-saudaranya dan memberi mereka hiburan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved