Berita Nasional
Ketua KPK Firli Bahuri Merasa Asing di Mabes Polri, Kaget Mobil 'Hilang'
Sebelum menjadi Ketua KPK pada tahun 2019, Firli Bahuri sudah mengabdi selama 40 tahun sebagai anggota Polri.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sebelum menjadi Ketua KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) pada tahun 2019, Firli Bahuri sudah mengabdi selama 40 tahun sebagai anggota Polri.
Namun Firli Bahuri merasa pengabdiannya selama 4 dekade itu kini seperti hilang tak berbekas. Firli Bahuri bahkan merasa asing dengan Mabes Polri.
Hal itu ia rasakan ketika menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ( SYL ), di markas institusi Korps Bhayangkara tersebut, Kamis (16/11).
Firli Bahuri menyampaikan hal itu saat menggelar konferensi pers menjelang dirinya memenuhi undangan klarifikasi Dewan Pengawas KPK pada Senin (20/11) pagi.
Ia menggelar konferensi pers usai menjadi sorotan lantaran dirinya bersembunyi dari wartawan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim pada 16 November lalu. Ketika itu, ia menutupi wajah dengan tas dengan posisi duduk 'ndlosor' hingga hampir berbaring.
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Bantah Memeras dan Terima Suap
Memulai konferensi pers, Firli Bahuri membicarakan soal pengabdian anak bangsa dan masa baktinya selama 40 tahun di institusi Polri.
"Kemarin pada tanggal 16 November 2023 adalah hari di mana saya telah mengabdikan kepada negeri ini selama 40 tahun. 40 tahun pengabdian saya, saya habiskan. Hidup saya lakukan untuk pengabdian pada bangsa dan negara hingga berakhir sebagai purnawirawan Polri dengan pangkat komisaris jenderal polisi," ujar Firli Bahuri saat konferensi pers terkait perkembangan lembaga di Gedung Merah Putih KPK, Senin (20/11) siang.
"Saya bertanya pada diri saya, 40 tahun lama mengabdi di lembaga Kepolisian Republik Indonesia, tetapi saya harus bertanya pada diri saya, apakah saya pernah selama itu mengabdi di sana, dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya. Itulah yang bergejolak pada batin saya di tanggal 16 November 2023," sambungnya.
Mantan Kapolda Sumatera Selatan tahun 2019 itu juga menyampaikan ketidakadilan usai diperiksa Bareskrim. Meski, dia tidak menjelaskan maksud dari pernyataannya itu.
"Itulah yang bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan. Dan benar adanya," ungkapnya.
Firli Bahuri mengatakan ia tidak pernah melakukan pemerasan seperti yang selama ini dituduhkan kepadanya.
Baca juga: Kunci Gembok, Dompet dan Kunci Mobil Ketua KPK Firli Bahuri Disita Penyidik Bareskrim
"Saya menyatakan di setiap kesempatan bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan dan saya juga tidak pernah terlibat dalam suap-menyuap dan gratifikasi pada siapa pun," ujar pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu.
Firli Bahuri melanjutkan pernyataannya dengan menyatakan tidak pernah mangkir dalam pemeriksaan penyidik Polri. Meski beberapa kali tidak hadir, ia berdalih ketidakhadirannya tersebut karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkannya.
"Kami dipanggil 8 November 2023, tapi dalam waktu yang sama saya juga harus menjalankan tugas-tugas saya sebagai Ketua KPK. Hadir di tengah masyarakat epicentrum upaya pemberantasan yaitu Aceh sehingga saya harus berangkat ke Aceh," ungkapnya.
"Itulah sejatinya bukan mangkir tapi menyesuaikan agenda lembaga KPK," sambung Firli Bahuri.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.