Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Perairan NTT 13-14 November 2023, Selatan Sumba di Atas 2 M
Peringatan Dini BMKG, waspada gelombang tinggi di Perairan NTT 13-14 November 2023, Selatan Sumba di atas 2 Meter
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Peringatan Dini BMKG terkait gelombang tinggi di Perairan NTT kembali dirilis hari ini.
Dalam peringatan dini tersebut, BMKG mengingatkan Warga NTT untuk waspada terhadap gelombang tinggi di Perairan NTT pada 13-14 November 2023.
Saslah satu Perairan di NTT yang patut diwaspadai yakni Perairan Selatan Sumba.
BMKG mempredikis gelombang tinggi di Perairan Selatan Sumba pada 13-14 Novermber 2023 di atas 2 meter.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Atas Dua Meter di Selatan Sumba Tiga Hari Kedepan
Menurut BMKG, gelombang tinggi di atas 2 meter berisiko tinggi bagi pelayaran perahu nelayan hingga kapal tongkang.
Selain Selatan Sumba, Perairan NTT yang patut diwaspadai yakni Perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Samudera Hindia Selatan NTT.
BMKG juga mengingatkan masyarakat terutama nelayan dan operator kapal untuk mewaspada gelombang tinggi hingga 4 meter di Sejumlah Perairan di Indonesia pada 13-14 November 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Senin 13 November 2023.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Maritim NTT Hari Ini,BMKG:Waspada Gelombang Tinggi 2 Meter di Selat Sumba
Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 4-15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Laut Bali, perairan Manokwari, dan perairan Biak," paparnya.
Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Samudera Hindia Selatan NTT, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, perairan utara Kepulauan Talaud, perairan Rajaampat bagian utara, perairan Manokwari, perairan Biak, Teluk Cendrawasih, perairan Sarmi-Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, Laut Arafuru bagian timur.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi di 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Banten-NTB.
Adanya potensi gelombang tinggi itu, Eko Prasetyo juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter). (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.