Berita Timor Tengah Selatan
Pasien dengan Gejala Rabies di TTS yang Kabur dari Puskesmas Niki-Niki Meninggal Dunia
Hal itu kepada Pos Kupang disampaikan Juru bicara Satgas penanganan virus rabies kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT.,.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Yoksan Selan (43) pria dengan gejala rabies yang sebelumnya melarikan diri dari Puskesmas Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, saat sedang dirawat dikabarkan meninggal dunia.
Hal itu kepada POS-KUPANG.COM disampaikan Juru Bicara Satgas penanganan virus rabies Kabupaten Timor Tengah Selatan, Octas B. Tallo, ST, MT, Selasa 7 November 2023.
Yoksan Selan warga RT 012, RW 005, Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah dikatakan meninggal dunia pada Selasa, 7 November 2023 sekitar pukul 03.30 wita.
Baca juga: Pasien Positif Rabies di Kabupaten Timor Tengah Utara Meninggal Dunia
"Saudara Yoksan telah meninggal dunia. Sekitar pukul 03.30 wita keluarga melapor ke petugas dari mulut yang bersangkutan keluar banyak busa. Mendengar informasi itu, petugas dan dokter mengecek keadaan pasien, dan pasien dinyatakan meninggal," ungkap pria yang akrab disapa Adi ini.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan laporan dari petugas surveilans Puskesmas Niki-Niki pada hari Minggu, 5 November 2023 pukul 23.41 wita melalui telepon dan pesan Whats app bahwa ada pasien yang diduga bergejala Rabies datang ke Puskesmas Niki-niki.
Adi menjelaskan, pasien merupakan korban gigitan anjing, pada Juni 2023, sekitar pukul 14.00 wita.
Baca juga: Kadis Kesehatan Kabupaten TTU Pastikan Warga Desa Lemon Positif Rabies
"Korban ini digigit anjing tidak dikenal, pada Juni 2023, sekitar pukul 14.00 wita. Saat itu Korban sedang dalam perjalanan pulang dari pasar Niki-niki ke rumahnya. Saat berhenti dan hendak kembali mengangkat barang tiba-tiba ada anjing tidak dikenal yang langsung datang dan menggigit korban pada jari telunjuk sebelah kiri," ungkapnya.
Usai digigit anjing dijelaskan Adi, korban mencuci bekas luka seadanya tanpa menggunakan detergen.
"Setelah digigit pasien langsung meneruskan perjalanan ke rumah. Setibanya di rumah yang bersangkutan mencuci luka begitu saja untuk membersihkan darah yang berada di area tangan tanpa menggunakan deterjen. Yang bersangkutan membiarkan luka tersebut karena menurutnya (korban) itu adalah luka gigitan biasa dan kecil," terangnya.
Baca juga: Korban Rabies Timor Tengah Selatan NTT Meninggal Bertambah, Asep: Vaksinasi HPR dalam Jumlah Besar
Dirinya menjelaskan, korban juga sempat diminta untuk memberi diri divaksin pihak medis, tetapi korban menolak karena menganggap itu sebagai luka gigitan biasa.
"Korban juga pernah diinfokan oleh keluarga maupun masyarakat sekitar agar melapor ke Puskesmas. Namun yang bersangkutan menolak karena menganggap luka gigitan tersebut merupakan luka gigitan biasa dan tidak perlu mendapatkan vaksinasi," kata Adi.
Korban lanjut Adi, dibawa oleh keluarga ke Puskesmas Niki-Niki pada 5 November 2023 setelah terlihat gejala rabies.
"Pada tanggal 5 November 2023, korban dibawa oleh keluarga ke Puskesmas Niki-Niki dengan keluhan demam naik turun sejak kemarin, tetapi saat tiba di UGD korban tidak demam, korban merasa sesak napas, berkeringat banyak, tidak batuk pilek, muntah, tidak mual, susah makan minum, nyeri ulu hati, tidak mencret, BAK, pasien juga mengeluh menggigil tetapi saat dicek tidak demam," bebernya.
Di hari yang sama pada pukul 23.00 wita, kata Adi, korban mulai merasa gejala yang semakin serius.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.