Beerita NTT

Gunung Ile Lewotolok di Lembata NTT Jadi Gunung Api Paling Sering Erupsi di Indonesia

Tercatat sejak Januari hingga 24 Oktober, Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata NTT itu telah mengalami erupsi dengan jumlah 77 kali

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-Pos Pemantau Ile Lewotolok
Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Minggu 3 September 2023 pukul 19.23 wita. 

POS-KUPANG.COM, Kupang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut bahwa Gunung Ile Lewotolok atau Ili Lewotolok menjadi gunung api yang paling sering erupsi di Indonesia.  

Tercatat sejak 1 Januari sampai 24 Oktober 2023, Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata NTT itu telah mengalami erupsi dengan jumlah letusan 77 kali.

Gunung api kedua yang juga aktif erupsi adalah Gunung Anak Krakatau dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 62 kali. Kemudian, Gunung Ibu dengan jumlah letusan 46 kali.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 2.023 Meter

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan hingga kini erupsi Gunung Ile Lewotolok masih fluktuatif. Karena itu, Pos Pemantau mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada. 

"Saat ini berdasarkan pengamatan kami, erupsi yang terjadi di Gunung Ile Lewotolok masih bersifat fluktuatif," terang Stanislaus Ara Kian dikutip dari antara, Selasa (7/11/2023). 

Hal ini disampaikan Ara Kian berkaitan dengan perkembangan eruspsi Gunung Ile Lewotolok yang mengalami erupsi pada pertengahan Oktober 2023 lalu.

Hal itu berdasarkan laporan pengawasan yang dilakukan petugas Pos Pemantau Gungung Api Ile Lewotolok pada periode pengamatan Senin (6/11) mulai pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita waktu setempat.

Berdasarkan penghamatan tersebut diketahui bahwa situasi Gunung Ile Lewotolok jelas hingga kabut 0-1. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-400 meter di atas permukaan kawah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata Kembali Erupsi, Warga Diimbau Waspada

Kemudian teramati letusan dengan tinggi 200 meter dan warna asap putih kelabu , di samping itu terdengatr gemuruh lemah.

Stanis mengatakan dalam beberpa pekan terakhir gempa erupsi Ile Lewotolok sangat sepi. Hal ini berdasarkan pantauan dari sismik gempa tidak ada suplai magma lagi. Namum demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan terus mengikuti rekomendasi.

Gunung api Ile Lewotolok meletus pada Selasa 24 Oktober 2023 pagi. Letusan gunung berapi itu terjadi setelah mengalami erupsi dalam sepuluh bulan terakhir. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat terjadi dua kali letusan pada Selasa pagi itu. 

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian menyebut bahwa  letusan pertama terjadi pukul 05.08 WITA. Sementara letusan kedua terjadi berselang sembilan menit kemudian.

Sementara itu, luncuran abu vulkanik dari Gunung Ile Lewotolok terpantau mengarah ke barat dan barat laut. 

 "Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujar Stanislaus.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved