Pemilu 2024

Tribun Network Posisikan Diri Netral di Pemilu 2024

CEO Tribun Network Dahlan Dahi membuka Tribun Mata Lokal Series ke-9 yang diselenggarakan di Medan Sumatera Utara.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM
Flayer Talkshow Tribun Series ke-9 dengan tema Bersandar Pada Negara Wujudkan Kolaborasi Presisi Untuk Terciptanya Pemilu Damai 2024 dan Bermartabat Tanpa Hoaks. Kegiatan ini digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure, Kota Medan, 6 November 2023. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - CEO Tribun Network Dahlan Dahi membuka Tribun Mata Lokal Series ke-9 yang diselenggarakan di Medan Sumatera Utara.

Tribun Mata Lokal Memilih kali ini mengangkat tema Kolaborasi untuk Terciptanya Pemilu Damai 2024 Bermartabat Tanpa Hoaks.

“Dengan 13 ribu pulau beragam etnik sosial budaya dan bagaimana menyatukan itu dalam satu bangsa Indonesia,” kata Dahlan di depan audiens yang hadir, Senin (6/11/2023).

Menurutnya, pemilu damai tanpa muatan berita bohong dan sara menjadi tantangan bersama.

“Nah ini tantangan kita, bagaimana kita menciptakan pemilu damai 2024 bermartabat dan tanpa hoaks. Ini rasanya strategik,” imbuhnya.

Dahlan menerangkan Tribun Network saat ini berada di 35 ibu kota Provinsi se-Indonesia.

Baca juga: Dukung Pemilu 2024 Aman, FKUB NTT Hadiri Konferensi Nasional ke VIII Tahun 2023 di Papua

Posisi Tribun Network sebagai media nasional yang memiliki jaringan luas diyakini dapat membantu menyukseskan pemilu 2024 yang sejuk dan damai.

“Saat ini kami ada di 35 ibu kota provinsi, kantornya artinya ada orang redaksi dan bisnisnya. Dan wartawannya kita ada di 470 kota. Mengapa Tribun memakai kedekatan ini. Mengapa tidak fokus di Jakarta saja lalu menempatkan wartawan di setiap kota,” tutur Dahlan Dahi.

“Karena ini soal kepercayaan ingin membuat Kompas berbeda dari Tribun. Tribun percaya bahwa setiap daerah punya keunikan sosial-politik, sosial-budaya. Karena itulah Tribun harus meletakan editor di setiap daerah untuk memastikan bahwa keunikan itu tidak terdistorsi oleh perspektif Jakarta,” sambungnya.

Dahlan menuturkan dengan keberadaan redaksi Tribun Network di berbagai daerah demi menghadirkan berita di Medan itu berbeda dengan berita di Aceh.

Tentu berbeda juga dengan berita di Nusa Tenggara Timur atau juga di Papua.

“Pak Refrizal ini Dandim Papua, tadi saya sampaikan bahwa di Papua kami punya tiga kantor, Jayapura, Manokwari, dan Sorong. Dengan demikian kita bisa melihat keberagaman di Indonesia,” tutur Dahlan Dahi.

Baca juga: Kapolres Lembata Ajak Masyarakat Lawan Berita Hoax Jelang Pemilu 2024

Memasuki tahun politik ini, Dahlan memastikan Tribun Network untuk netral secara politik.

“Mengapa? Karena di Aceh kita jadi Aceh, di Medan kita jadi Medan, dan di Maluku kita jadi Maluku,” katanya.

“Di Bali kita jadi Bali, dengan demikian kalau pemilu ini dilaksanakan dengan baik. Kami berharap bahwa Indonesia yang beragam adalah Indonesia yang final. Bhinneka Tunggal Ika,” imbuh Dahlan Dahi.

Lebih jauh, Dahlan Dahi mengatakan mengawasi media mungkin lebih mudah namun mengontrol 15 ribu media sosial dengan 220 juta internet user adalah pekerjaan yang tidak mudah.

Dia menyerukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar membuat aturan agar internet active user bisa termonitor.

“Mungkin saya perlu jelaskan begini, tahun 2010 Tribun sudah bertransformasi ke digital. Kami hampir 100 juta aktif user di dalam sebulan di Tribun. Itu artinya hampir separuh dari total jumlah pemilih,” papar Dahlan Dahi.

“Tantangan kita adalah 220 juta internet user dan 15 ribu media di seluruh Indonesia, mungkin mengontrol media lebih gampang karena ada kantor, alamat, dan terdaftar dewan pers,” lanjutnya.

Baca juga: APD Belu Temukan Pelanggaran Materi Kampanye Pasca Pengumuman DCT Pemilu 2024

Mengontrol media juga lebih gampang juga karena wartawan dididik untuk bertanggung jawab kepada publik.

Pria yang sudah 20 tahun lebih menjadi wartawan ini meyakini dedikasi seorang jurnalis dengan keterampilan untuk memastikan bahwa yang diberitakan adalah fakta.

“Kalau media harus ada di kota itu, dan ada di Indonesia. Tapi kalau sosial media itu tidak harus selalu ada di Indonesia. Bisa di Singapura dan Eropa bikin akun menyasar pembaca Indonesia,” katanya.

“Makanya ini mohon izin bagaimana KPU membikin aturan kalau kampanye pemilu hanya periode tertentu. Tapi kalau tim suksesnya ada di luar negeri bagaimana itu,” pungkas Dahlan.

Reaktualisasi Semangat Kebangsaan

Pangdam 1/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan turit menyambut gembira kegiatan talkshow Tribun Mata Lokal Memilih kali ini mengangkat tema Kolaborasi untuk Terciptanya Pemilu Damai 2024 Bermartabat Tanpa Hoaks.

Menurutnya, peran media termasuk Tribun Network sangat dibutuhkan untuk menyukseskan pemilu yang damai dan sejuk.

“Sebagai harian tertua dan independen yang menambung aspirasi dan menyajikan berita semua kejadian saya sebagai Pangdam 1 Bukit Barisan menyambut gembira pelaksanaan ini,” ucap Hasan.

Baca juga: 15 Pimpinan Parpol Pengusung Caleg di Manggarai Timur Setujui Draft Surat Suara Pemilu 2024

Dia berharap dengan pelaksanaan talkshow ini bisa memberikan pencerahan khususnya bagi masyarakat Sumatera Utara.

Hasan menegaskan perlunya kolaborasi yang presisi agar pemilu 2024 yang damai dapat terwujud.

“Besarnya benturan tarik menarik baik dari dalam ataupun luar akankah rasa kebangsaan itu kita bebaskan demi kemandirian, lebih penting dari itu semua kita mereaktualisasikan rasa dan semangat kebangsaan agar bangsa Indonesia tetap dapat hidup menghadapi berbagai tantangan zaman,” ungkapnya.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan bersatu, Hasan meyakini celah-celah kerawanan akan dapat diatasi bersama tanpa harus kehilangan ciri khas kebhinekaan.

“Pemilu 2024 diharapkan dapat menggugah kesadaran segenap bangsa Indonesia akan arti penting dan strategisnya posisi kita dari percaturan berbagai kepentingan dunia,” ucap Hasan.

Baca juga: KPU Malaka Terima 2.680 Bilik Suara untuk Pemilu 2024

Indonesia bangsa memiliki kemajemukn etnis, adat istiadat, dan banyaknya celah-celah geografis yang merupakan kerawanan cukup tinggi.

“Setiap saat kepentingan luar akan masuk dan menarik sangat kuat mengalahkan kepentingan nasional,” tukasnya.

Hasan menambahkan bahwa pemilu serentak 2024 menjadi sejarah baru ditengah tantangan zaman digital.

Pemilu 2024 juga menjadi strategis bagi perjalanan bangsa Indonesia untuk memilih pemimpin baru serta transisi kepemerintahan.

“Oleh karena itu hendaknya seluruh komponen bangsa bertekad untuk menyukseskan pemilu 2024. Kita harus menyadari sukseskan pemilu 2024 adalah demi kepentinhan vital bangsa,” paparnya.

TNI pun berkomitmen untuk menjaga netralitas sebagaimana bagian terhadap sukses pelaksanaan pemilu serentak 2024. (tribun network/reynas abdila)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved