Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 5 November 2023 : Kata Harus Sepadan Dengan Perbuatan
Paulus tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah atas kesetiaan umat Tesalonika menghayati imannya akan Kristus.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Kata Harus Sepadan Dengan Perbuatan.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari MInggu Biasa XXXI merujuk pada bacaan Maleakhi 1: 14b-2: 2b.8-10, Mazmur 131:1.2.3, 1Tesalonika 2: 7b-9.13 dan Injil : Matius 23: 1-12.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Maleakhi adalah seorang nabi dan guru yang diandalkan Tuhan serta tokoh kehidupan agama yang tangguh berani mengkritik para imam Perjanjian Lama karena tidak setia pada perjanjian yang telah dibuat Allah dengan leluhur mereka.
Nabi mengecam mereka, sebab mereka telah mengajarkan ajaran yang palsu kepada umat dan telah menyesatkan banyak orang dengan ajarannya.
Ibadat dan hidup keagamaan mereka tidak mengungkapkan hubungan yang akrab dengan Allah, malah tidak memberikan arti apapun bagi hidup ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 November 2023 : Hidup Dengan Mengusahakan Semangat Berbagi
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 November 2023 : Hanya Satu Bapamu
Nabi memberi mereka peluang untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah, jika tidak mau, maka Allah akan mendatangkan kutuk kepada mereka.
Rasul Paulus sungguh seorang guru dan juru bicara Allah yang sejati, sebab ia menyerahkan segenap tenaganya untuk menyampaikan kabar baik keselamatan kepada jemaat di Tesalonika.
Paulus tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah atas kesetiaan umat Tesalonika menghayati imannya akan Kristus.
Yesus menasihati para pengikutNya untuk melakukan segala sesuatu secara jujur dan benar. Nasihat itu bertolak dari pengalaman hidup kaum Farisi dan Ahli Taurat. Orang-orang itu adalah pengajar resmi dan terhormat.
Ada satu hal yang tidak boleh para murid ikuti adalah hidup mereka. Mengapa? Karena orang-orang itu hanya tahu mengajar, tetapi tidak tahu melaksanakannya.
Yesus menanggapi pentingnya kesesuaian antara praktek dan perbuatan, antara yang luar dan dalam, yang lahir dan yang batin. Yesus tidak mau ada orang yang mencari keuntungan diri sendiri dan mengorbankan sesamanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 4 November 2023, Gembala yang Baik Berikan Nyawa Bagi Domba-dombanya
Yesus sendiri menggembalakan, memimpin, menuntun orang melalui pemberian diri total, pelayanan penuh kerendahan hati, tanpa kemunafikan.
Yesus meminta para murid-Nya agar mereka sungguh-sungguh cermat dalam menyikapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.