KKB Papua
KKB Papua Bebaskan Buruh Bangunan: Kami Sempat Ditahan Tapi Akhirnya Dilepas Kembali
KKB Papua membebaskan sejumlah buruh bangunan setelah mereka ditawan beberapa hari lamanya. Para buruh itu diberi waktu dua hari untuk hal tersebut.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua membebaskan sejumlah buruh bangunan setelah mereka ditawan beberapa pekan lamanya. Pembebasan tawanan tersebut baru dilakukan dalam beberapa waktu terakhir.
Fakta tentang pembebasan para buruh tersebut kini viral di jagat maya. Kabar itu bahkan dibeberkan langsung oleh seorang buruh berambut pendek, berusia kira-kira 50 tahun.
Dalam keterangannya dia menuturkan bahwa ia bersama sejumlah buruh lainnya ditawan di dekat Bandara Paro, tak jauh dari lokasi pembakaran pesawat Susi Air beberapa waktu lalu.
Mereka disandera setelah turun dari pesawat di bandara tersebut. Drama penyanderaan mulai terjadi, manakala mereka sedang dalam perjalanan ke lokasi kamp yang hendak dituju.
Mulanya, tutur pria yang belakangan diketahui bernama Martinus Yanuarim, tak ada masalah sama sekali. Semua penumpang turun dari pesawat kemudian langsung bergegas menuju tempat yang sudah disiapkan.
Ketika mereka sedang di tengah jalan menuju kamp tersebut, lanjut dia, tiba-tiba datang sekelompok orang tak dikenal dan langsung menginterogasi. Kepada mereka ditanya macam-macam, tentang asal muasal, tujuan datang ke Papua dan masih banyak lagi.
Baca juga: 6 Jenazah Ditemukan di Kali Satu Yahukimo, Mereka Pendulang Emas, Korban Kebengisan KKB Papua
Setelah memberikan jawaban, orang yang tak dikenal itu mulai bertindak aneh. Semua barang yang dibawa mereka ambil seluruhnya. Bahkan handphone pun diambil paksa kemudian dibawa pergi begitu saja.
Sejak itu, tutur Martinus Yanuarim, mereka mulai memasuki masa suram. Hidup mereka sempat terkatung-katung. Mereka juga dilarang untuk tidak meninggalkan tempat yang sudah disediakan.
Jika para buruh itu bersikerkas meninggalkan tempat penyanderaan tersebut, maka para pria tak dikenal itu, tak akan sungkan-sungkan mengambil tindakan yang tak diinginkan.
Atas ancaman tersebut dan demi keselamatan diri, para buruh itu pun menuruti saja perintah KKB Papua. Para buruh itu siap melakukan apa pun yang diinginkan Kelompok Separatis Teroris tersebut, asalkan mereka tak diapa-apakan.
Singkat cerita, para buruh itu pun menjalani saja apa yang sedang dialami. Mereka tak punya pilihan kecuali menuruti saja apa kata KKB Papua.
Setelah kurang lebih tiga bulan lamanya disandera di area Bandara Paro, Kabupaten Nduga, tak jauh dari lokasi pembakaran pesawan Susi Air pada 7 Februari 2023 lalu, mereka pun akhirnya dibebaskan.
Namun pembebasan itu, hanya diberikan dalam kurun waktu dua hari lamanya. Artinya, dalam tempo yang ditentukan, para tawanan itu sudah harus pergi jauh dari lokasi penyanderaan.
Jika ternyata kepergian para buruh dalam tenggat waktu itu masih berada pada area yang bisa dijangkau oleh KKB Papua, maka para buruh itu terpaksa dieksekusi oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.
Atas ultimatum itulah para buruh pun menghirup udara bebas. Dan setelah mereka berada di sebuah area yang terbuka, para buruh itu pun akhirnya dijemput oleh prajurit TNI Polri dengan helikopter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.