Berita Kota Kupang

Hari Pangan Sedunia di NTT 2023, Konsumsi MP-ASI Pangan Lokal Tinggi Protein Hewani

Kampanye dalam memperingati Hari Pangan Sedunia, 2023 yang bertema “Air adalah Kehidupan, Air adalah Pangan. Jangan Tinggalkan Siapapun”.

|
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Oby Lewanmeru
POS KUPANG.COM/HO
PROTEIN HEWANI - Demo masak MP-ASI tinggi protein hewani pada kegiatan kampanye satu telur tiap hari untuk mencegah stunting. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Camat Alak, Kota Kupang, Senin 30 Oktober 2023. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - UNICEF, BULOG, Tim Penggerak PKK, Pemerintah Daerah dan Yayasan Sanggar Suara Perempuan (YSSP) dengan dukungan Tanoto Foundation menggelar kampanye publik pencegahan stunting di Kota Kupang.

Kampanye dengan tema ‘Pangan Lokal Tinggi Protein Hewani setiap hari lindungi Anak NTT dari stunting ini berlangsung di Aula Kantor Camat Alak, Kota Kupang, Senin 30 Oktober 2023.

Hadir pada acara ini, Camat Alak, Adi Pally, S.H;  Plt. Kepala Puskesmas Alak, Nurdiana Nurdin, S.Kep.Ns, M.Kes; Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dina Suryani Ludji, S.St, M.Kes; Nutrition Officer UNICEF, Ha’i Raga Lawa; Manager Bisnis Perum BULOG Kanwil NTT , Elita Juliana Mautang; Asisten Manager Marketing dan Hubungan Pelanggan, Debbyeti Lopulalan.

Hadir pula ibu hamil, ibu menyusui serta bayi dan balita. 

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka hari peringatan Pangan Sedunia 2023, dukungan UNICEF bagi upaya pemerintah NTT dan Kota Kupang dalam percepatan pencegahan stunting di Posyandu Flamboyan Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

UNICEF merupakan lembaga dunia PBB yang memiliki mandat untuk perlindungan hak anak, salah satunya adalah hak anak untuk tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi dirinya, tanpa masalah gizi termasuk stunting.

Baca juga: Atasi Stunting, UNICEF NTT Gelar Orientasi Program Gizi Remaja

Pada tahun 2023 ini, didukung Tanoto Foundation, UNICEF dalam kemitraan dengan YSSP melakukan kampanye publik bersama pemerintah dan berbagai stakeholder kunci untuk peningkatan kesadaran perilaku percepatan pencegahan stunting yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kampanye dalam memperingati Hari Pangan Sedunia, 2023 yang bertema “Air adalah Kehidupan, Air adalah Pangan. Jangan Tinggalkan Siapapun”.

Dalam situasi kekurangan air dan kekeringan di NTT, kegiatan kampanye di lakukan melalui demo masak MP-ASI pangan lokal tinggi protein hewani bersama 220 balita dan orang tua.

Baca juga: UNICEF Gandeng Pemerintah Perkuat Peran Kader Atasi Kasus Wasting di Kota Kupang

Camat Alak, Adi Pally, S.H mengapresiasi dan berterima kasih untuk perhatian dari UNICEF dan YSSP, serta mengharapkan demo masak langsung tersebut menjadi contoh nyata bagi orang tua sehingga dapat diterapkan demi perbaikan gizi anak-anak di rumah.

"Saya berterima kasih kepada UNICEF, YPPS, Tanoto Foundation dan beberapa pihak yang sudah melakukan demo masak hari ini. Kita semua harus bersama untuk mencegah stunting, sehingga apa yang diharapkan pemerintah soal generasi emas di tahun 2045 bisa terwujud," kata Adi Pally.

Dikatakan, di Kecamatan Alak terdapat sekitar 1000 anak yang terkategori stunting setelah melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan, terutama di Posyandu. "Ini kegiatan positif dan baik yang mana kita libatkan orang tua dan juga ada ibu hami sehingga mereka terlibat dan melihat langsung demo mempersiapkan pangan bagi anak," katanya.  

Baca juga: Cegah Seribu Penderita Stunting, Camat Alak Lakukan Gerakkan Rp 2000 

Plt. Kepala Puskesmas Alak,Nurdiana Nurdin, S.Kep.Ns, M.Kes mengatakan, kegiatan yang digelar itu adalah kampanye pencegahan stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Alak,  yaitu dari Posyandu Flamboyan di RT 3, Kelurahan Penkase-Oeleta.

"Kita bekerja sama dengan UNICEF, Yayasan Sanggar Suara Perempuan (YSSP), Bulog dan PKK NTT dan Dinas Kesehatan Kota Kupang. Kami sudah lakukan demo dan penyajian makanan untuk bayi balita berdasarkan kelompok usia, yakni kelompok usia 6 bulan -1 tahun, 1 tahun - 2 tahun," kata Nurdiana.

Terkait dengan ini, lanjutnya, bahan pangan ini diambil dari bahan pangan keluarga. "Jadi dengan demo ini, nantinya seorang ibu rumah tangga tidak memasak dobel, tetapi dengan memasak satu kali kemudian diolah untuk dikonsumsi bayi dan balita. Harapan kami bahwa dalam rangka bagaimana mewujudkan atau menurunkan stunting di Kota Kupang dan NTT. selain itu ibu-ibu bisa melakukan demo itu sendiri. Kita tekankan protein hewani, karena sebagai pembentuk struktur atau jaringan tubuh," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved