KKB Papua

Buruh Bangunan yang Tewas di Tangan KKB Papua, Dipulangkan ke Toraja, Sulsel, Begini Kisahnya

Buruh bangunan yang tewas mengenaskan di tangan KKB Papua, telah dipulangkan ke kampung halamannya di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan atau Sulsel.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DIPULANGKAN KE SULSEL – Oto, seorang buruh bangunan yang tewas mengenaskan diserang anggota KKB Papua, telah dipulangkan ke keluarga di Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Korban merupakan salah satu buruh bangunan yang sedang mengerjakan puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. 

POS-KUPANG.COM – Buruh bangunan yang tewas mengenaskan di tangan anggota KKB Papua, telah dipulangkan ke kampung halamannya di tanah toraja, Sulawesi Selatan atau Sulsel.

Pekerja bangunan yang meninggal dunia dan telah dibawa pulang ke Tanah Toraja itu, bernama Oto, berusia 35 tahun. Korban tewas terkena tembakan saat diserang anggota KKB Papua di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan.

Oto merupakan satu-satunya korban yang meninggal dunia dalam insiden penyerangan tersebut. Sementara dua buruh lainnya terluka karena terkena tebasan senjata tajam dan anak panah.

Sedangkan 21 teman lainnya lolos dari maut. Mereka semua melarikan diri ke dalam hutan hingga akhirnya datang bala bantuan dan mengevakuasi mereka ke tempat yang aman.

Fakta ini terjadi saat anggota KKB Papua menyerang para buruh yang sedang membangun puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, baru-baru ini.

Kisah penyerangan itu cukup dramatis. Sebab awalnya para buruh sudah melihat anggota KKB Papua itu datang mendekati rumah yang mereka tempati.

Makin lama anggota KKB Papua yang berjumlah sekitar 10 orang itu semakin dekat, hingga akhirnya tamu tak diundang tersebut, tiba di depan mereka.

Mulanya para buruh itu mengira, kalau anggota KKB Papua itu datang untuk minum kopi bersama di tempat itu. Makanya semua buruh bangunan tetap berada di tempat ketika anggota KKB Papua itu datang.

Akan tetapi, dugaan itu meleset. Anggota  KKB Papua tersebut bukan datang untuk minum kopi bersama, melainkan hendak menghabisi para buruh yang sedang berada di tempat.

Menurut kisah seorang buruh yang selamat, tatkala berada di lokasi kejadian, anggota KKB Papua itu langsung memerintahkan semua buruh termasuk pemilik rumah, keluar dari dalam rumah yang ditempati.

Saat itulah anggota KKB Papua itu langsung menodongkan senjata api kea rah mereka. Ada senjata api laras pendek atau pistol, ada juga senjata api laras panjang. Mereka juga membawa senjata tajam seperti parang, kapak, busur dan anak panah.

Sadar kalau saat itu mereka sedang menghadapi maut, sehingga semua buruh bangunan seketika lari berhamburan menyelamatkan diri. Para buruh itu lari secara berpencar kemudian masuk ke dalam hutan.

“Saya lari sekencang-kencangnya. Memang sempat dikejar, tetapi tidak dapat. Saya lari sampai di Pos Keamanan di dekat tower (telkomsel),” ujar buruh bangunan tersebut.

Jenazah Oto saat ditemukan di tengah hutan
DI TENGAH HUTAN - Jenazah Oto ketika ditemukan tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz di tengah hutan di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.

Anggota KKB Papua yang melakukan serangan itu, ungkap buruh tersebut, jumlahnya mungkin lebih dari 10 orang. Jumlah itu belum termasuk yang datang belakangan mengikuti pergerakan KKB Papua lainnya.

Mulanya ia tidak tahu apakah ada teman-temannya yang terkena serangan anggota KKB Papua atau tidak. Tapi belakangan baru terungkap bahwa satu korban meninggal dunia dan dua lainnya terkena senjata tajam.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved