Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 27 Oktober 2023 : Menilai Tanda-tanda Zaman
Sebenarnya, ada banyak orang yang memiliki kepekaan tertentu untuk membaca tanda-tanda alam, tanpa membutuhkan media sosial.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Menilai Tanda-tanda Zaman.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Biasa Pekan XXIX merujuk pada Bacaan Roma 7: 18 – 25a, Mazmur 119: 66.68.76.77.93.94 dan Injil :
Lukas 12: 54-59
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Apa yang kita pikirkan ketika melihat dan mendengar acara “ramalan cuaca” melalui media televisi dan radio? Kita semua pasti mawas diri dengan bersikap siap siaga dan waspada terhadap fenomena alam yang diramalkan itu. Biasanya ada peringatanperingatan tertentu supaya mereka yang berpergian harus mawas diri.
Sebenarnya, ada banyak orang yang memiliki kepekaan tertentu untuk membaca tanda-tanda alam, tanpa membutuhkan media sosial. Mereka sudah memiliki pengalaman tertentu, misalnya dengan membaca arah angin, melihat posisi pergerakan awan di langit, merasakan suhu udara dan fenomena alam lainnya.
Tanda-tanda dan fenomena-fenomena alam ini mengatakan sesuatu kepada manusia untuk membangun sikap mawas diri dengan berjaga-jaga dan berwaspada. Ramalan cuaca itu kadang tepat, kadang juga tidak tepat karena semua tergantung pada Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 27 Oktober 2023 : Menilai Zaman
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Oktober 2023, Ikut Yesus Bisa Menimbulkan Konflik Dalam Keluarga
Namun hal terpenting adalah sikap mawas diri harus selalu dimiliki oleh setiap pribadi supaya bisa selamat. Dalam berita injil hari ihi, Yesus melihat ada ketidakmampuan dari umat sebangsaNya dalam mengartikan tanda-tanda yang Ia kerjakan.
Tanda-tanda keselamatan itu seperti: menggandakan roti, menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, bergaul dengan orang berdosa, mereka yang kecil dan miskin. Itulah sebabnya Ia mengatakan bahwa manusia itu bersifat munafik karena hanya mampu menilai rupa bumi dan langit tetapi belum mampu menilai zaman ini. (Luk, 12:56).
Mereka melihat Yesus sebagai sumber keselamatan, namun mereka tidak membuka diri untuk menerimaNya dan percaya kepada-Nya. Untuk mengaktualisasikan tanda-tanda keselamatan yang diwartakan-Nya, maka Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk berani memutuskan sendiri apa yang baik dan benar di dalam hidup kita.
Mengapa? Karena Tuhan sudah menganugerahkan kepada manusia kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman untuk mawas diri, maka manusia pun harus bijaksana untuk melihat jalan keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Sikap bathin yang lain adalah kemampuan untuk berdamai, hidup selaras sesuai dengan kehendak Tuhan.
Hidup berdamai bukan hanya dengan orang yang dekat, tetapi dengan lawan juga kita harus membangun rasa damai satu sama lain. Membangun rasa damai atau
rekonsiliasi yang dimaksudkan oleh Yesus adalah semangat pertobatan di dalam diri kita.
Tuhan Yesus memampukan kita untuk bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ia menganugerahkan kebijaksanaan bagi kita untuk membedakan mana yang baik dan benar, maka hendaklah kita juga menjadi bijaksana untuk membuka diri bagi keselamatan. Untuk itu pertobatan adalah jalan yang tepat untuk memperoleh
keselamatan dalam Yesus Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Oktober 2023, AKU Datang Bukan Membawa Damai Melainkan Pertentangan
Santu Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengatakan bahwa upah dosa adalah kematian (maut) maka orang harus bertobat supaya bisa merasakan kemerdekaan dalam Kristus.
Dosa itu bisa membangkitkan di dalam diri manusia aneka keinginan yang bisa menjauhkan manusia dari Tuhan yang mahabaik. Ia mengakui bahwa dahulu ia hidup
tanpa hukum Taurat, namun ketika ia sudah mengenal hukum Taurat maka dosa mulai hidup di dalam dirinya.
Dosa merangsang di dalam hidupnya berbagai keserakahan yang bisa membawa kematian. Menurut Paulus, dosa mendapat kesempatan untuk menipunya
dan oleh perintah itu ia membunuhnya. Ia tetap yakin bahwa hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kritikan Yesus ini menjadi permenungan bagi kita saat ini. kita hidup dalam sebuah arus zaman yang begitu cepat berubah dan manusia merasa semakin otonom. Bahaya untuk tidak mengenali karya Allah sangat mungkin.
Banyak karya Allah tidak mampu kita tangkap lagi karena semua peristiwa dianalisa dengan nalar. Egoisme diri yang hadir dalam ketertutupan hati, keras kepala, perasaan diri yang mampu dalam segala hal adalah kabut-kabut penghalang untuk mengenal Allah.
Sabda Tuhan pada hari ini membuka pikiran dan hati kita untuk pandai membaca tandatanda zaman dan berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Oktober 2023 : Melainkan Pertentangan
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 26 Oktober 2023 : Yesus Datang Mengutamakan Damai
Jalan keselamatan pun terbuka bagi kita semua. Semangat pertobatan juga perlu kita bangun bersama untuk mengalami kasih karunia Tuhan.
Contemplasi:
Intensi Bapa Suci. “Saya mengingatkan bahwa hari Jumat 27 Oktober 2023 telah ditetapkan sebagai hari Puasa, Doa dan Pertobatan. Pada hari ini pada pukul 18.00 waktu Vatikan (pukul 23.00 WIB) di Lapangan santu Petrus, kita akan mengambil waktu satu jam untuk berdoa memohon kedamaian dunia” (Paus Fransiskus).
Doa:
Ya Tuhan Yesus, curahkanlah roh terang-Mu kepadaku supaya aku dapat melihat dan mengenali tanda-tanda kedatangan-Mu, sehingga aku berani bersikap tegas untuk selalu menjalaninya sesuai dengan kehendakMu. Terpujilah nama-Mu Tuhan kini dan selamanya. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Karunia dalam Kerendahan Hati" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, "Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025, “Siapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik 31 Agustus 2025, "Perjamuan Istimewa Bagi Orang Kecil" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Minggu 31 Agustus 2025: Lupa diri dan Hormat yang Sejati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.