Berita Flores Timur
Respon Pemda Flores Timur Soal Tuntutan Warga Copot Kades Ilepati Diduga Korupsi
Dinas PMD sudah menghubungi Camat Adonara Barat untuk berkoordinasi dengan kepala desa dan warganya agar masalah itu tidak membias.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) merespon soal tuntutan warga di Desa Ilepati, Kecamatan Adonara Barat yang meminta kepala desanya dicopot dari jabatan gegara dugaan korupsi dana desa.
Masalah ini mencuat setelah puluhan warga Ilepati melayangkan surat mosi tidak percaya atas kinerja kepala desanya yang dinilai tidak transparan mengelola dana desa dan terkesan otoriter.
Mereka menduga Kepala Desa Ilepati, Mikhale Sedu telah menyelewengkan upah Harian Orang Kerja (HOK) dan dana seroja sekitar puluhan juta rupiah.
Surat mosi tidak percaya diantar langsung ke Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi pada tanggal 25 Juli 2023. Tembusannya juga kepada Kejari Flores Timur, Inspektorat Daerah, Dinas PMD Flores Timur, Camat Adonara Barat, dan Polsek Adonara Barat.
Baca juga: Sebelum Dirupaksa, Siswi di Flores Timur Ditarik Paksa Masuk dalam WC Rumah Kosong
Sementara Kepala Dinas PMD Flores Timur, Alfi Kaha, mengatakan tuntutan warga soal dugaan korupsi sudah diserahkan ke pihak Inspektorat Daerah untuk melakukan audit investigasi.
"Pak Bupati (Penjabat Bupati Flotim) sudah arahkan ke Inspektorat Daerah untuk pemeriksaan, kita menunggu hasilnya saja," katanya Alfi di ruangan kerjanya.
Sambil menunggu hasil audit, Dinas PMD sudah menghubungi Camat Adonara Barat untuk berkoordinasi dengan kepala desa dan warganya agar masalah itu tidak membias.
"Kita berharap di tenggang waktu menunggu pemeriksaan, hal-hal yang diduga (korupsi) jangan diperparah sehingga kondisi roda pemerintahan berjalan dengan baik," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Ilepati, Mikhael Sedu, membantah dugaan penyelewengan dana desa dan upah HOK. Menurut dia, semuanya sudah tuntas dan dibayar lunas.
"Saya sudah bayar klop, sudah semua. Kalau saya salah gunakan (dana desa), tidak mungkin saya bisa maju kades lagi," katanya beberapa waktu lalu.
Ia blak-blakan menyebutkan bahwa pihak yang melayangkan mosi tidak percaya didasari sifat cemburu, salah satunya dendam politik kalah Pilkades Ilepati.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.