Berita Ngada

Umat Antusias Rayakan Satu Abad Paroki MBC Bajawa di Ngada Flores

Umat tampak antusias mengikuti rangkaian perayaan, mulai dari Misa yang dipimpin oleh Mgr Ewaldus Martinus Sedu, Uskup Keuskupan Maumere

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
Mgr. Ewaldus Martinus Sedu saat memberkati anak - anak dalam perayaan Ekaristi Satu Abad Paroki Mater Boni Concili (MBC) Bajawa di Kabupaten Ngada, Kevikepan Bajawa, Keuskupan Agung Ende, Minggu 15 Oktober 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Perayaan satu abad Paroki Mater Boni Concili (MBC) Bajawa di Kabupaten Ngada, Keuskupan Agung Ende, berlangsung meriah dan penuh hikmat.

Umat tampak antusias mengikuti rangkaian perayaan, mulai dari misa yang dipimpin oleh Mgr Ewaldus Martinus Sedu, Uskup Keuskupan Maumere hingga acara hiburan, Minggu 15 Oktober 2023.

Pantauan POS-KUPANG.COM, misa dimulai sekitar pukul 09.00 wita, namun umat sudah memenuhi gereja setengah jam sebelumnya.

Baca juga: Gunung Inelika di Ngada dan Bahaya Tak Tak Kasat Mata

Banyak umat yang tidak mendapat tempat di dalam gereja sehingga harus mengikuti perayaan Misa dari halaman gereja di bawah tenda yang telah disiapkan panitia. Umat yang hadir tidak saja dari Paroki MBC tetapi juga dari sejumlah paroki pemerkaran dari Paroki MBC.

Gerardus Reo, Ketua Panitia Perayaan Satu Abad MBC Bajawa menerangkan, Paroki MBC sejatinya mencapai usia satu abad pada dua tahun lalu. Namun perayaan satu abad tertunda karena pandemi Covid 19 saat itu. Dengan kata lain, perayaan satu abad dirayakan saat Paroki MBC sudah mencapai usia 102 tahun.

Gerardus Re'o mengatakan, konsep perayaan satu abad Paroki MBC kental dengan nuansa dan budaya Bajawa yang diisi dengan dengan beragam acara pertunjukan seni dan budaya yang  kemudian ditutup dengan acara makan bersama. Menurutnya, meski sederhana perayaan satu abad Paroki MBC berkesan karena antusiasme dan partisipasi umat luar biasa.

Baca juga: Gunung Inelika Keluarkan Gas Berbahaya, Bupati Ngada Minta PVMBG Buat Pemetaan

Sementara itu, Mgr. Ewaldus dalam sambutannya, mengajak umat Paroki MBC untuk membangun gereja yang hidup mulai dari keluarga sampai pada persekutuan hirarkis sakramental.

"Kita tidak boleh menjadi gereja yang mudah putus asa,  tidak boleh menjadi gereja yang elitis dan jauh dari kehidupan iman yang sesungguhnya," tegas Mgr. Ewaldus.

Mgr. Ewaldus menerangkan gereja yang hidup itu ditandai dengan kualitas partisipatif untuk terus bertolak ke 'tempat yang dalam'. "Saya tertarik pada website Paroki MBC, pada bagian pojok atas tertulis seperti ini, 'MBC Mewujudkan Paroki yang Komunio et Missio'," ujar Mgr. Ewaldus.

Mgr. Ewaldus berpesan agar Paroki MBC Bajawa terus membangun soliditas dan solidaritas agar tetap bersatu dan siap melaksanakan karya misi gereja. Mgr. Ewaldus juga mengapresiasi kolaborasi antara gereja dan pemerintah Kabupaten Ngada dalam banyak yang menurutnya merupakan bentuk partisipasi yang nyata.

Sejarah Singkat Paroki Mater Boni Concili Bajawa yang Dibacakan oleh Gerardus Re'o

Tercatat pada 19 Oktober 1915, Mgr. Petrus Noyen, SVD, dalam kunjungan pertamanya ke Bajawa, mempermandikan 28 orang anak sekolah menjadi orang Katolik pertama di Bajawa hasil didikan kedua guru tersebut.

Mgr. Petrus Noyen, SVD menginap di pesanggrahan / tempat kediaman Controleur. Pada 28 April 1920, Mgr. Petrus Noyen, SVD bersama Pater J. de Lange, SVD dan Pater J. Ettel, SVD kembali mengunjungi Bajawa melalui Aimere dengan kapal KPM. Pada hari Minggu 9 Mei 1920 sebelum Pentekosta ada perayaan Komuni Pertama dan Krisma yang didahului dengan permandian 30 anak.

Pater Ettel mencatat peristiwa itu sebagai berikut: “ Dari dekat dan jauh semua anak sekolah berdatangan bersama guru-guru mereka. Bajawa penuh dengan kuda. Upacara berlangsung dengan gemilang, belum pernah orang menyaksikan peristiwa semacam itu.

Baca juga: Kadis P dan K NTT Sebut Wuli dari Ngada Sangat Unik

Putera sulung Hamilton ( Gezaaghebber Onder Afdeling Ngada ) termasuk anak-anak yang menerima Komuni Pertama, ayah dan puteranya sama-sama menerima Sakramen Penguatan (Krisma), suatu hal yang memberi kesan yang sangat mendalam. Di halaman Gezaaghebber diselenggarakan suatu perjamuan pesta. Juga semua kepala desa / kampung diundang.”

Karena perkembangan umat Katolik sangat pesat, maka pada 11 Oktober 1921 berdirilah Paroki Mater Boni Consilii Bajawa, dengan Pastor Paroki pertama Pater Gerardus Schorlemer, SVD. Paroki yang baru ini belum memiliki gedung gereja, sehingga peribadatan dilakukan di gedung SRK Bajawa.

Pada tahun 1922 sebuah gereja kecil di bangun pada lokasi gedung Patronat MBC yang lama. Pada 19 Juni 1928 Paroki MBC Bajawa menerima surat resmi dari kantor Van Inland Zelfbestuur yang ditandatangani oleh Raja Peamole yang menyerahkan sebidang tanah untuk membangun gedung gereja, pastoran dan kebutuhan lain bagi umat Katolik Paroki MBC Bajawa.

Selanjutnya pada Oktober 1928, dimulailah pembangunan gedung gereja oleh seluruh umat dipimpin oleh Bruder Fransiskus, SVD. Bangunan gereja bergaya Gotik tersebut rampung dan diresmikan dalam upacara pemberkatan meriah oleh Mgr. Arnold Vestraelen, SVD pada 30 Mei 1930. Sedangkan pastoran MBC baru mulai dibangun pada 14 April 1937 dipimpin oleh Bruder Coleman, SVD.

Baca juga: Bianka Langa Pilot Paralayang Asal Ngada, Jhoni Bunyu Sebut Terbaik

Namun seiring perkembangan waktu, gereja MBC yang telah berusia cukup tua mulai perlahan-lahan uzur. Karena itu, perlu dilakukan renovasi kembali. Maka sejak tahun 2008, gereja MBC mulai melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap. Setelah kurang lebih sepuluh tahun, tepatnya di tahun 2019, gereja MBC selesai direnovasi. Gereja Mater Boni Consilii (MBC) Bajawa boleh berbangga karena gereja paroki yang sudah uzur telah selesai direnovasi.

Puncak perenovasian Gereja paroki MBC itu dilangsungkan dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh uskup Agung Ende, YM. Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr (20/08).

Dalam perayaan tersebut, Uskup Sensi yang bertindak sebagai selebran utama didampingi sejumlah imam yang tergabung dalam konselebrasi. Di antara para imam yang hadir tampak sejumlah imam yang adalah mantan pastor paroki MBC di antaranya Rm. Lukas Nong Baba, Pr, seorang pastor yang telah memasuki purna tugas dan tinggal di paroki Maria Ratu Semesta Alam – Langa.

Untuk memeriahkan Misa pemberkatan itu, koor dari stasi Jawameze yang merupakan gabungan dari dua lingkungan dan beberapa KUB yang ada di dalamnya memberikan kontribusi yang berarti. Koor yang dipimpin oleh Kanis Nggino, seorang PNS pada pemda ngada dan diiringi iringan organ dari Mikhael Raga yang bertindak sebagai organis membawakan lagu-lagu liturgis yang apik dan bagus serta menambah khidmat suasana.

Umat MBC memang patut berbangga karena impian mereka untuk merenovasi Gereja paroki akhirnya terwujud.  Gereja yang telah selesai dipugar ini memang tampak bagus dan indah, dengan hiasan interior yang menurut Uskup Sensi mirip dengan basilika di Eropa. Uskup meminta kepada umat agar dengan peristiwa pemberkatan Gereja ini menjadi momen untuk terus membaharui diri dalam iman. (Sumber Sejarah Paroki MBC : Website Paroki MBC). (orc)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved