Opini
Opini Yoss Gerard Lema: Melukis Johny dan Nono di Puncak ‘Kemarau Kepemimpinan’
Bahkan pesona binatang purba Komodo tidak mampu menelan kemiskinan rakyat. Komodo, kuat, tangkas, tangguh.
Melukis Johny dan Nono di Puncak ‘Kemarau Kepemimpinan’
Oleh: Yoss Gerard Lema
Novelis, tinggal di Kota Kupang
POS-KUPANG.COM - KEMARAU. Panas menghujam. Mentari seolah bertengger di ubun-ubun. Kadang suhu menanjak hingga 36 derajat celsius. Tanah retak, pecah, terbelah. Rumput-rumput kering, gosong, coklat warnanya. Angin kencang bawa debu ke mana-mana. Petani ‘bersetubuh’ dengan debu. ‘Bersetubuh’ dengan kemiskinan. Miskin itu nyata.
Pada titik seperti ini apa artinya sunrise terindah yang menyeruak di pulau Padar, Manggarai Barat? Apa artinya sunset merah kuning jingga di Danau Kelimutu, Ende? Atau serpihan purnama yang terpantul dari batu-batu kubur megalitik di bumi Sumba? Sebab,gulungan ombak di Pantai Nembrala, Rote tak pernah berhasil mengelupas kemiskinan jelata.
Bahkan pesona binatang purba Komodo tidak mampu menelan kemiskinan rakyat. Komodo, kuat, tangkas, tangguh.
Dunia terbius, terpesona. Seharusnya jadi bahtera sejahtera anak cucu Flobamora.
Baca juga: Menhub RI Minta ASN Pemprov NTT Harus Kreatif dan Perlu Ada Inovasi
Miskin…!!! Badan Pusat Statistik, 2019 mencatat angka kemiskinan NTT 21,09 persen. Lebih tinggi dari rata-rata kemiskinan nasional, 9,41 persen. Artinya, guliran program pembangunan dari satu gubernur ke gubernur lainnya, atau satu bupati ke bupati lainnya selama berpuluh-puluh tahun belum bisa menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
Eltari, Tanam, Sekali lagi Tanam. Ben Mboi, Operasi Nusa Makmur dan Operasi Nusa Hijau. Fernandez (GEMPAR). Herman Musakabe, Tujuh Program Strategis. Piet Tallo, Tiga Batu Tungku. Frans Leburaya, Anggur Merah. Victor Bungtilu Laiskodat, NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera. Juga ratusan bupati/walikota telah bikin program mentereng.
Hasilnya, kemiskinan tetap menari di dalam rumah para jelata.Berdisco bersama bocah-bocah stunting, busung lapar, dll.
Konon, akar kemiskinan adalah kebodohan, buta huruf, malas dan tidak mau maju. Namun, Oscar Arias Sanchez, Presiden Costa Rica (1986-1990) pemenang Nobel Perdamaian 1987 ketika menulis prakata dalam buku Strategi Memberantas Korupsi yang ditulis oleh Jeremy Pope tahun 2002 mengatakan, korupsi membawa akibat langsung, yaitu memperparah kemelaratan rakyat dan memperlemah lembaga-lembaga demokrasi.
Karena itu, korupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan, tetapi sebaliknya justru kemiskinan disebabkan oleh korupsi.
Baca juga: Anita Gah Pertanyakan Penggunaan Anggaran PPPK Kabupaten Kupang untuk Program Pemerintah
Bertumpuh pada pandangan ini, semua program yang ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan seharusnya tak boleh ditangani oleh orang-orang yang selama ini doyan korupsi. Contohnya Negara Indonesia. Kekayaan alam berlimpah ruah, tapi miskin. Penyebabnya, korupsi.Karena itu, wajib bagi setiap anak bangsa untuk mempelajari sejarah korupsi di Indonesia. Sangat mengerikan…!!!
Anti Korupsi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.