Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 12 Oktober 2023, Meminta, Mencari dan Mengetuk
Pesan inspiratif dari bacaan-bacaan suci hari ini menghantar kita untuk mengerti tentang Tuhan kita yang selalu setia mendampingi manusia
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Meminta, Mencari dan Mengetuk.
Untuk Hari Kamis 12 Oktober 2023 Minggu Biasa XXVII Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Mal. 3:13-4:2a Injil:Luk. 11:5-13.
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Ada aspek dalam hidup yang mau tidak mau menjadi bagian utama dalam hidup sebagai bentuk sikap yang terbangun dalam diri kehidupan Manusia. Sikap yang terbangun dalam diri Manusia ketika melakukan aksi mencari, meminta dan mengetuk itu punya tujuan untuk membentuk satu sikap dalam diri Manusia.
Ketika kita mencari, atau meminta, atau mengetuk tanpa disadari akan selalu membentuk sikap dengan intensi yang lahir dari dalam diri Manusia. Salah satu hal yang penting adalah bahwa tiga aktivitas itu membangun sebuah konstruksi sosial yang benar dari dalam diri sendiri yang membentuk sikap tertentu saat meminta, mencari dan mengetuk.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan inspiratif dari bacaan-bacaan suci hari ini menghantar kita untuk mengerti tentang Tuhan kita yang selalu setia mendampingi Manusia dan selalu ada untuk manusia. Yesus dalam injil hari ini memberikan pengajaranNyalanjutan tentang bagaimana seharusnya berdoa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 11 Oktober 2023, Berdoa Membangun Komunikasi dengan Tuhan
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 11 Oktober 2023, Berdoa Doa Bapa Kami yang Diajarkan oleh Yesus
Dalam pengajaran Yesus tentang doa yang mengajarkan tentang Doa Bapa Kami dengan menyebut Allah sebagai Bapa dan dari perspektif ini Yesus mengajarkan bagaimana sikap yang benar saat menyampaikan doa. Yesus memberikan perumpamaan tentang orang yang meminta roti di waktu malam.
Walaupun orang yang diminta itu tidak mau untuk memberi tetapi karena orang yang datang itu terus mengganggunya maka dia akhirnya juga bangun untuk memberikan roti itu kepada temannya yang datang malam-malam untuk meminta roti.
Dari perspektif ini maka Yesus memberikan penegasan: “Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu.”
Yesus memberikan penegasan ini sebagai sebuah bentuk sikap yang harus kita lakukan dalam berdoa dengan satu konstruksi intensi yang baik kepada Bapa yang dianggap sebagai orang yang tak akan membiarkan anaknya terlantar karena dia maha baik. Yesus juga membuat pengandaian, kita yang berdosa saja tahu memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita apalagi BapaNya yang di surga.
Maka konstruksi intensi yang benar dengan melihat Allah sebagai Bapa yang baik inilah yang akan membangun sikap atau attitude kita yang benar dalam berdoa dengan cara meminta, mencari dan mengetuk. Pola-pola itu akan berjalan kalau kita mampu menjalankan tugas kita secara benar dengan satu intensi yang benar pula.
Kalau sikap kita dalam berdoa hanya sekedar untuk meminta, atau mencari atau mengetuk maka itu menjadi salah karena harus didorong oleh satu intensi atau motivasi yang benar dengan melihat Allah sebagai Bapa yang berbelaskasihan kepada kita anak-anaknya.
Banyak di antara kita yang ketika berdoa dengan satu sikap hanya untuk sekedar meminta saja, atau mencari saja dan mengetuk saja tanpa ada satu intensi yang benar di hadapan Allah sehingga ketika berdoa pun kita masih saja sulit untuk mendapatkan apa yang kita doakan karena kita tak mampu membangun satu sikap berdoa yang benar di hadapan Allah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.