KKB Papua

Nasib Papua Bisa Sama Seperti Timor Timur, Dulunya NKRI Tapi Sekarang Sudah Merdeka

Sampai saat ini konflik berkepanjangan masih terjadi di Tanah Papua. Konflik itu dipicu oleh perilaku anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
BISA SAMA – Nasib tanah Papua bisa sama seperti Timor Timur yang dulunya menjadi bagian dari NKRI tapi sekarang telah menjadi Negara merdeka. Hal ini disampaikan mantan panglima TNI, Jenderal (purn) Andhika Perkasa. 

Timor Timur, misalnya, dulu merupakan bagian dari bingkai NKRI. Namun selama menjadi bagian dari Indonesia, sekelompok masyarakat terus memberontak, hingga akhirnya Timor Timur lepas dari menjadi negara merdeka.

Akankah sama dengan Papua? “Ya, bisa-bisa hilang kalau kita tidak hati-hati dalam mengambil keputusan,,” kata Andika Perkasa dalam Program yang dipandu oleh Budiman Tanuredjo di Kompas TV itu.

Dalam pertanyaannya ke Andhika Perkasa, Budiman Tanuderjo mengatakan, bahwa  sesungguhnya cukup lama  Andhika Perkasa menangani masalah Papua, termasuk menerjunkan prajurit TNI ke daerah bergolak itu.

Baca juga: Membabibuta Serang TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Malah Gemetaran Saat Ditangkap

Baca juga: Usai Lumpuhkan KKB Papua di Kampung Mondusit, TNI Polri Bangun Pos Keamanan di Pegunungan Bintang

Akan tetapi, kata Budiman, sampai dengan saat ini Papua tetap saja bergolak. Kelompok-kelompok separatis terus melancarkan aksi-aksinya, dan para prajurit TNI Pun tak putus-putusnya diterjunkan ke wilayah tersebut.

Pertanyaannya, kata Budiman Tanuredjo, apa sih masalahnya, sehingga sampai sekarang persoalan tersebut tak kunjung diatasi, bahkan tak bisa pula diakhiri dengan cara-cara yang baik? Apa yang terjadi dengan Papua?

Menjawabi pertanyaan itu, Andhika Perkasa mengatakan bahwa masalah Papua sesungguhnya sangat kompleks. Jangankan masalahnya yang kompleks, penanganannya pun tak selesai-selesai.

“Jangankan selesai, bisa-bisa hilang. Mengapa? Karena masalahnya sangat kompleks. Dan kalau penanganannya tidak dilakukan secara baik, tidak dengan hati-hati, maka bisa-bisa hilang,” kata Andika Perkasa.

Pernyataannya itu merujuk pada nasib Timor Timur yang dulunya menjadi bagian dari wilayah NKRI, tetapi saat ini malah telah menjadi sebuah negara merdeka, negara yang berdaulat penuh sebagai negara Republik Demokratik Timor Leste 

“Kalau nggak hati-hati, boro-boro kita menyelesaikannya, bisa-bisa hilang. Masalah seperti ini bukan hanya dialami negara lain, tetapi juga kita alami. Jadi masalah Papua itu tidak gampang,” ujar Andhika Perkasa.

Dari pengalamannya yang selalu ke Papua semasa aktif di TNI, baik itu ketika menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) maupun menjadi Panglima TNI, kata Andhika, pihaknya senantiasa mengambil keputusan yang tepat untuk bangsa dan negara ini.

Apalagi, lanjut Andhika Perkasa, tugas TNI adalah menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, juga mempertahankan keutuhan wilayah ini.

Makanya, apa pun langkah dan keputusan yang diambil, semuanya harus yang terbaik untuk negara ini. Daripada diambil tindakan yang mengandung unsur kinetis, yang lebih banyak menimbulkan korban jiwa.

Jika faktor kinetis terus dilakukan, maka bisa mengundang atau menyulut reaksi eksternal, dari pihak luar hal mana bisa saja membuat negara ini kehilangan.

Mendengar itu, Budiman Tanuredjo pun langsung mencecarnya dengan pertanyaan, apakah akan bernasib sama seperti Timor Timur, melalui referendum,  menjadi negara merdeka? Dan langsung dijawab, ya, ya itulah yang harus dicegah. “Yang itu (merdeka) bukannya tidak mungkin, tetapi sangat mungkin terjadi,” ujar Andika Perkasa.

Makanya, kata Andhika Perkasa, harus hati-hati. Bahwa peran TNI itu selain untuk menjaga, tapi juga harus memastikan bahwa tidak boleh ada korban di antara kedua belah pihak.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved