Berita Timor Tengah Utara

TP PKK Timor Tengah Utara Gandeng PPL Inisiasi Gerakan Ketahanan Pangan dan Berkebun Musim Kemarau

lahan seluas 76 area dan menanam berbagai jenis tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan hortikultura di musim kemarau.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
POSE BERSAMA - Pose Ketua GP3 Kabupaten TTU, Dra. Elvira B. Juandi Ogom didampingi PPL Dinas Pertanian Kecamatan Kota Kefamenanu, dan Pimpinan Bank NTT Cabang Kefamenanu, Marthin Sooai Lahan Pertanian Hortikultura Terintegrasi di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Rabu, 4 Oktober 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan  Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Timor Tengah Utara, Dra. Elvira B. Juandi Ogom bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kota Kefamenanu Dinas Pertanian Timor Tengah Utara menginisiasi terbentuknya kelompok perempuan peduli pertanian.

Kelompok yang diberikan nama Gerakan Perempuan Peduli Pertanian (GP3) Timor Tengah Utara itu, saat ini telah menggarap lahan seluas 76 area dan menanam berbagai jenis tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan hortikultura di musim kemarau.

Kelompok Gerakan Perempuan Peduli Pertanian (GP3) Timor Tengah Utara ini telah membuktikan upaya mereka menjadi motivasi bagi kaum perempuan sebagai untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Timor Tengah Utara telah terbukti.

Selain menanam tanaman hortikultura, di Lahan Percobaan Hortikultura Terintegrasi di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT ini juga GP3 melakukan Budidaya Ikan.

Saat ditemui di Lahan Percobaan Hortikultura Terintegrasi di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu, 4 Oktober 2023, Ketua Gerakan Perempuan Peduli Pertanian (GP3) Kabupaten Timor Tengah Utara, Dra. Elvira B. Juandi Ogom menjelaskan, awal mula terbentuknya kelompok tersebut didasari atas refleksi dirinya bersama PPL Kecamatan Kota Kefamenanu Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Utara atas banyak sekali lahan tidur di wilayah Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara yang belum dimanfaatkan.

Baca juga: Siswi Bunuh Diri di Timor Tengah Utara, Polisi Periksa Dua Orang Diduga Penyebar Foto Syur

Hal ini berbanding terbalik dengan fakta bahwa mayoritas penduduk Kabupaten Timor Tengah Utara adalah petani.

Oleh karena itu, dirinya berkonsultasi dengan dua orang penyuluh pertanian di Kecamatan Kota Kefamenanu agar memanfaatkan lahan kosong di Kelurahan Maubeli untuk menanam segala jenis tanaman. 

"Karena ide ini muncul dari tiga orang perempuan sehingga, kami pikir kita punya harus ada satu nama kelompok kami yaitu GP3 atau gerakan perempuan peduli pertanian," ujarnya.

Berdasarkan kesepakatan dan modal pribadi yang dimiliki, mereka mulai menggarap lahan pertanian milik Pemda Timor Tengah Utara dengan menanam berbagai jenis tanaman sayur-sayuran maupun buah-buahan serta budidaya ikan air tawar. GP3 Kabupaten Timor Tengah Utara kemudian memanfaatkan lahan seluas 76 are dari total luas lahan 1 hektare.

Dalam perjalanan menggarap lahan tersebut, lanjut Ketua TP PKK Timor Tengah Utara ini, pihaknya masih membutuhkan sejumlah dana. Oleh karena itu mereka mencoba untuk berkoordinasi dengan Bank NTT untuk memenuhi beberapa fasilitas instalasi perpipaan untuk mengalirkan air dari sumber air ke lokasi pertanian terintegrasi ini.

Ia mengakui bahwa, saat ini lokasi pertanian terintegrasi tersebut perlahan memberikan hasil yang sangat baik.

Oleh karena itu, melalui usaha yang telah dimulai tersebut, dapat menarik minat masyarakat Kabupaten TTU agar tidak berkecil hati menjadi petani tetapi lebih semangat lagi untuk bekerja. Apabila petani rajin bekerja dan memanfaatkan sumber daya yang ada maka semua petani akan berkelimpahan dan sejahtera.

Bagi Elvira, petani tidak harus bergantung pada musim. Meskipun tidak semua wilayah di Kabupaten Timor Tengah Utara kaya akan sumber air.

Namun, jika wilayah tersebut kaya akan sumber air, para petani tidak perlu menanti musim hujan untuk bercocok tanam. Sumber air yang ada di wilayah tersebut bisa dimanfaatkan setiap saat oleh para petani dengan membuat jadwal yang baik dan managemen pengelolaan waktu yang baik. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved