Berita Flores Timur

SMP PGRI Larantuka Flores Timur Implementasi Kurikulum Merdeka

SMP PGRI Larantuka Kabupaten Flores Timur menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Peserta Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) foto bersama Kepala SMP PGRI Larantuka, Dra. Appolonia MGW Lein (ketiga dari kiri depan) usai kegiatan, Sabtu 30 September 2023. 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, SMP PGRI Larantuka Kabupaten Flores Timur menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula SMP PGRI Larantuka, Kelurahan Balela, Kecamatan Larantuka itu berlangsung selama Jumat - Sabtu (29-30/9/2023).

Peserta Workshop IKM sebanyak 15 orang yang berasal dari lembaga pendidikan. 

Adapun narasumber yakni Muhammad Soleh Kadir, S.Pd, Gr, guru SMP Negeri 1 Adonara Timur.

Soleh Kadir juga merupakan Guru Penggerak Angkatan 2, Pengajar Praktik Angkatan 6, dan Pengajar Praktik Angkatan 9.

Saat acara pembukaan, turut hadir Pengawas Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Yosep Hilarius Sabon Lamak, S.Pd.

Baca juga: Opini : Meningkatkan Disipilin Guru Melalui Penerapan Reward dan Punishment di SMPS PGRI Larantuka

Kepala SMP PGRI Larantuka, Dra. Appolonia MGW Lein mengatakan, Workshop IKM bertujuan agar para guru dapat terampil merancang perangkat pembelajaran, baik itu Alur Tujuan Pembelajaran, Modul Ajar, serta Asesmen Diagnostik, Asesmen Formatif, dan Asesmen Sumatif.

“Para guru akhirnya dapat membuat perangkat pembelajaran, semua itu bahkan dipresentasikan di depan dan dicermati secara bersama oleh narasumber, kepala sekolah, dan para guru," ujar wanita yang akrab disapa Amsi Lein ini.

"Tentunya, satu tujuan ini telah tercapai dalam workshop ini,” tambahnya.

Tujuan lainnya, lanjut Amsi Lein, agar para guru terampil mempraktikkan pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi dengan memanfaatkan segala metode dan media pembelajaran yang ada.

“Tujuan ini juga tercapai pada hari kedua, yakni para guru bisa melakukan peer teaching. Ada guru yang peer teaching menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi profil belajar dan kesiapan belajar. Tentu hal ini membahagiakan kami karena para guru dapat memiliki pengalaman langsung bagaimana penerapan pembelajaran Kurikulum Merdeka yang nanti akan dibawa ke dalam kelas bersama peserta didik,” katanya.

Baca juga: PGRI Flores Timur Buka Pendaftaran Calon Guru Penggerak

Pengawas Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Yosep Hilarius Sabon Lamak berharap semua pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari para guru selama dua hari ini mampu diterapkan secara baik di dalam kelas maupun di sekolah pada umumnya.

“Tidak hanya materi intrakurikuler, tetapi para guru juga mendapatkan materi kokurikuler berupa Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Harapannya, dengan adanya dua materi besar ini mampu diterapkan secara baik di lembaga pendidikan ini sehingga sekolah ini mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya di tingkat kabupaten, bahkan di tingkat provinsi hingga nasional,” kata Yosep Hilarius Sabon Lamak. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved