Berita Kota Kupang
Ketua DPRD NTT Dukung Gereja dan UKAW Kupang Atasi KDRT Melalui PKM Hibah Kemenristek Dikti 2023
Emi Nomleni itu mengatakan kolaborasi gereja bersama Kampus UKAW Kupang melalui program pengabdian masyarakat (PKM) merupakan kegiatan yang baik.
Masalh tersebut diantaranya, pihak gereja belum menemukan solusi terhadap masalah pemahaman teologis dimana kekerasan dalam rumah tangga diterima sebagai takdir dan nasib, pihak gereja seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan pendampingan pastoral kepada para korban KDRT, pendampingan hukum terhadap para korban masih sangat terbatas karena gereja mengalami kesulitan untuk menjelaskan dan memberikan penyuluhan dan advokasi hukum terhadap korban dan banyak waktu luangg dari sebagian Kaum pria yang belum digunakan sepenuhnya untuk hal-hal yang positif.
Berdasarkan masalah dan rencana solusi yang telah didiskusikan sebelumnya dengan Gereja Efata sebagai mitra, maka ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diimplementasikan adalah, pertama, pentingnya pemahaman teologi yang benar bagi para suami atau pelaku untuk meminimalisir tindakan KDRT; kedua, mitra akan diberikan pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan pendampingan pastoral yang akan membantu mitra dalam menjawab kesulitan dalam melakukan pendampingan pastoral kepada para korban.
Selanjutnya ketiga, mitra juga akan dilatih cara memberikan layanan bantuan hukum kepada para korban KDRT, serta keempat, mitra juga akan dilatih untuk pemanfaatan pekarangan sempit sebagai solusi cerdas dan inovatif yang sangat urgen untuk menjawab permasalahan masyarakat.
Menurut Pendeta Mesakh Dethan, kegiatan PKM bukan hanya melibatkan dosen UKAW dan Mahasiswa aktif, tetapi juga melibatkan dosen pensiunan, dan para alumni UKAW. Mereka dilibatkan dalam kepanitiaan.
“Disamping itu tujuannya terkait pemenuhan standar MBKM dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Para mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di luar kampus (IKU 2), juga tercapainya IKU 7 karena terciptanya proses pembelajaran kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Para dosen dapat memenuhi standar IKU 3 dan 5 karena dosen berkegiatan di luar kampus dan kinerja akademik dapat manfaatkan oleh masyarakat secara langsung” demikian Pendeta Mesakh Dethan.
Doktor Teologi lulusan Universitas Heidelberg Jerman ini menyebut kegiatan PKM itu didanai Hibah Kementrian Pendidikan, Kebudayang Riset dan Teknologi RI tahun anggaran 2023 serta sumbangan dari pihak gereja dan donatur lainnya Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Kupang Roni Lotu, Pdt. Lusiana Harianja Pella, Ketua Yayasan Bertabur Jakarta, Pdt. Fedriana N. Bunga-Manafe, STh, serta donator lainnya.
“Kolaborasi Gereja Efata Liliba dan tim PKM UKAW 2023 melalui dana hibah PKM dari Dikti bertujuan untuk melakukan optimalisasi peran gereja dalam pemberdayaan kaum perempuan GMIT," kata dia.
Dirinya menjelaskan, indikator capaian yang ingin dituju adalah: pertama, peran gereja dalam mendukung perempuan korban KDRT tidak hanya dengan ibadah dan doa tetapi aksi nyata, serta kedua, peran gereja di dalam dukungan sosial dan konseling, bantuan layanan hukum dan pelatihan pemanfaatan pekarangan sempit merupakan solusi cerdas dan inovatif untuk para Korban KDRT.
"Kami ingin agar melalui kegiatan ini media KDRT seperti kayu, batu, dan tangan yang biasa dipakai untuk memukul istri atau anak-anak diganti dengan media dan alat solusi KDRT seperti sekop, pacul, polybag dan sarung tahan untuk berkebun,” kata Dethan. (*)

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.