KKB Papua

Posisi Pilot Susi Air Ditemukan, Kapuspen TNI:  Pembebasan dari Tangan KKB Papua Makin Mengerucut

Upaya pembebasan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua kini semakin mengerucut.  Saat ini sedang diupayakan agar pembebasannya segera terwujud.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
MAKIN MENGERUCUT – Upaya pembebasan pilot Susi Air kini semakin mengerucut. Selain melalui operasi pengamanan wilayah, juga melalui upaya pembebasannya yang dilakukan dengan cara yang komunikatif. Dalam waktu dekat, pilot Susi Air akan segera bebas dari tangan KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM – Upaya pembebasan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua kini semakin mengerucut.  Saat ini sedang diupayakan agar pembebasannya bisa segera terwujud dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono dalam sebuah video yang belakangan ini viral di media sosial.

Pernyataan Julius Widjojono sejatinya telah mengemuka beberapa waktu lalu. Akan tetapi sampai saat ini hal tersebut masih menjadi bahan pergunjungan publik.

Dalam pernyataan disebutkan, bahwa medan Papua demikian berat. Wilayah yang bergunung-gunung dengan lembah yang terjal, cuaca yang tidak bersahabat dan kondisi jalan yang buruk, membuat operasi prajurit TNI tak berjalan mulus.

Meski demikian, dengan tugas dan tanggung jawab yang tinggi, seluruh personel TNI tetap menunaikan tugasnya sebagaimana yang diharapkan.

Bahwa sampai saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua masih tetap melancarkan aksinya. Kelompok Separatis Teroris tersebut tak henti-hentinya melakukan kekejaman walau menelan korban jiwa.

Korban jiwa akibat kebengisan kelompok tersebut, memang umumnya warga sipil. Namun tak sedikit juga prajurit TNI Polri yang merenggang nyawa karena aksi bar bar yang dilakukan kelompok tersebut.

Bahkan atas nama leluhur dan tulang belulang, KKB Papua nekad menyandera pilot Susi Air, Philips Mark Merthens, yang adalah pria berkewarganegaraan Selandia Baru.

Sejak disandera pada 7 Februari 2023 sampai dengan saat ini, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya belum membebaskannya. Bahkan selama tujuh bulan berjalan, kelompok tersebut enggan melepaskan tawanan tersebut.

Memang hingga saat ini Egianus Kogoya masih bersikeras menyandera Kapten Philips. Ia belum bersedia membebaskan korban dari tindak penyanderaan yang dilakukannya.

Bahwa sampai sekarang belum diketahui motif yang sesungguhnya dari tindakan tersebut. Karena semua ultimatum sudah disampaikan ke publik, tapi tak satu pun yang terealisir.

Saat awal menyandera pilot tersebut, Egianus Kogoya memang sudah mengajukan beberapa tuntutan. Pertama, membarterkan pilot tersebut dengan senjata dan amunisi.

Baca juga: KKB Papua Tak akan Berani Sama Pilot Susi Air. Bobby: Mereka Tak Ingin Digempur Dunia Internasional

Artinya, jika pemerintah Indonesia menyerahkan senjata dan amunisi, maka pilot yang disandera akan langsung dibebaskan. Namun tuntutan tersebut tidak direspon sama sekali oleh pemerintah Indonesia.

Kedua, menyerahkan sejumlah uang kepada KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Ketika ultimatum itu hendak direalisasikan oleh pemerintah Indonesia, Egianus Kogoya malah menampik kalau dirinya tak pernah meminta uang tebusan.

Sedangkan ultimatum ketiga, adalah jika Indonesia memerdekakan Papua, maka pilot berkebangsaan Australia itu akan langsung dibebaskannya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved