Berita Manggarai

Produksi Beras Lokal Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat Manggarai

Lambertus mengatakan, untuk menyiapkan cadangan pangan, terlebih dahulu menyiapkan Perda sehingga bisa mengalokasikan anggaran.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
BERAS -Pasokan besar di Pasar Inpres Ruteng didatangkan dari Jawa dan Sulawesi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM,RUTENG- Pemerintah Kabupaten Manggarai melaui Dinas Pertanian mengantisipasi jika terjadi krisis pangan berdampak perubahan iklim berkepanjangan di Kabupaten Manggarai.

Selain akibat perubahan iklim, beberapa wilayah di Manggarai yang menjadi tumpuan lumbung pangan, masih belum mampu untuk menopang kebutuhan beras rumah tangga maupun Industri.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, produksi beras lokal bahkan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan pangan bagi warga Manggarai.

"Kalau situasi sekarang dengan luas lahan, dengan kondisi gagal panen tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kita di Manggarai, tetap harus diintervensi dari luar," terang Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Manggarai, Lambertus Laota, Rabu 13 September 2023.

Baca juga: Ratusan Keluarga Miskin Ekstrim di Manggarai Terima Bantuan Beras

Pasokan beras untuk konsumsi rumah tangga dan industri, seperti hotel dan restoran sebagian masih disuplai dari luar, seperti Sulawesi dan Jawa Timur.

Dari 12 kecamatan di Manggarai, ada lima kecamatan yang produksi beras tergolong lumayan tinggi yaitu Kecamatan Satar Mese, Satar Mese Barat, Kecamatan Ruteng, Reok Barat dan Wae Ri'i.

Adapun produksi beras petani lokal di Manggarai jika dihitung dengan tiga musim tanam atau tiga kali masa panen dalam setahun terhitung memproduksi beras mencapai 35.750 ton. Data ini tidak termasuk penghasilan sawah tada hujan dengan estimasi satu sampaiĀ  dua kali masa panen dalam satu tahun.

Sementara untuk mengantisipasi krisis beras, pemerintah menyiapkan cadangan pangan. Cadangan pangan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang luar biasa, bencana Alam atau Iklim Ekstrim yang berdampak pada produksi pangan.

Baca juga: Persawahan Dalam Kom Terancam Gagal Tanam Buntut Bendung Leter T Jebol

Lambertus mengatakan, untuk menyiapkan cadangan pangan, terlebih dahulu menyiapkan Perda sehingga bisa mengalokasikan anggaran.

"Beberapa kabupaten sudah buat (perda) hanya kita selama ini masih kendala. Sehingga kita belum bisa menjamin pemasukan besar dari masyarakat dan penyaluran besar dengan tepat sasaran," kata Lamber Laot

Hingga saat ini Pemda belum memiliki gudang cadangan Beras, untuk menampung beras lokal maupun untuk menampung Pasokan beras rutin dari pemerintah Pusat.


Tenaga Penyuluh Pertanian Masih Kurang

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Stanislaus Efry menyampaikan, tenaga Penyuluhan yang disebarkan tiap-tiap Kecamatan dan Desa belum cukup menjangkau untuk mendampingi kelompok tani.

Total tenaga Penyuluh pertanian yang tersebar di tiap kecamatan ada 92 orang. Sementara total Kelompok Tani (Poktan) yang butuh pendampingan ada 1.899 Poktan.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved