Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 3 September 2023, Agar Perbuatan Manusia Sesuai dengan Perkataan dan Pikiran
Renungan Harian Katolik ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw dengan judul Tiga Cara Agar Perbuatan Manusia Dapat Sesuai dengan Perkataan dan Pikiran
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw, Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom, dengan judul Tiga Cara Agar Perbuatan Manusia Dapat Sesuai dengan Perkataan dan Pikiran.
Pak Gabriel Chanfarry Hadylaw menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Matius 16:21-27.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 3 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Manusia perlu membangun apa yang dipikirkan dan dikatakan akan sama dengan yang dilaksanakan.
Ada pepatah lain di bibir lain di hati. Dan ada pepatah You are what you think and say.
Manusia mau belajar secara konsisten mengasah agar apa yang dipikirkan di dalam dan kemudian dikatakan ternyata dapat dilakukan sehingga dapat berjalan seiring.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Rahasia Messias, Rahasia Jalan Salib
Ada tiga cara dapat menajamkan agar perbuatan yang tampak di luar dapat sesuai dengan pikiran dan perkataan.
Pertama, manusia dapat mau membangun relasi horizontal dengan sesama melalui cara berkomunikasi yang nyaman.
Manusia mau membangun komunikasi dua arah sehingga manusia dapat melaksanakan perbuatan sesuai perkataannya.
Kedua, manusia ingin membangun The Power of Listening yang semakin intens.
Manusia mau belajar mendengar secara empati sehingga dapat merasakan keinginan sesama anggota keluarga di rumah, rekan kerja di tempat kerja, kolega di berbagai komunitas dan lainnya.
Ketiga, manusia mau tetap membangun pikiran yang half full atau positip ketika mendapatkan dan mengolah informasi yang masuk.
Manusia akan melihat isi atau content secara positip terlebih dahulu karena bahasa atau kata kadang mempunyai keterbatasan dalam menterjemahkan isi pikiran seseorang.
Tuhan ingin agar manusia mau belajar mendengar suara hati dan melaksanakan perbuatan sesuai suara hatinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Persembahkan Tubuh Kita Hanya kepada Tuhan
Tuhan Yesus berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia. Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Manusia dapat melakukan refleksi secara rutin dan deep pray untuk mau mendengar suara hatinya.
Manusia mau belajar secara konsisten melakukan apa yang dikatakan suara hati sehingga dapat melakukan aktivitas atau perbuatan sesuai KehendakNya.
Manusia dapat semakin kuat dalam membangun relasi vertikal dengan Tuhan dan dapat melakukan perbuatan sesuai KehendakNya dengan semakin tekun mau mendengar suara hatinya.
Kemudian seseorang mau langsung melakukan perbuatan atau aktivitas setelah mendengar suara hatinya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 September 2023, Enyahlah Iblis
Terima kasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau belajar secara terus menerus dan konsisten mendengar suara hati kami.
Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau tekun melaksanakan perbuatan sesuai suara hati kami sehingga kami dapat hidup sesuai KehendakMu. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 3 September 2023

Bacaan Pertama – Yeremia 20:7-9
“Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari”
Bacaan dari Kitab Yeremia:
Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk, Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olok aku.
Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa aku berseru, ‘Kelaliman! Aniaya!’ Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari.
Tetapi, apabila aku berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya,’ maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm. 63:2.3-4.5-6.8-9
Refr. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
Bacaan Kedua – Roma 12:1-2
“Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup”
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.
Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil – Efesus 1:17-18
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.
Bacaan Injil – Matius 16:21-27
“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Tetapi, Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!”
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia,”
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi, barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya?
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.