Berita Sumba Timur
Upaya Tekan Impor Gula, Menteri Perindustrian Apresiasi PT MSM Hadirkan Pabrik Gula Terintegrasi
sebanyak 3.744 orang yang didominasi karyawan lokal 3.390 orang dan 354 orang karyawan lainnya dari luar Sumba.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
Robert menambahkan bahwa perusahaan berharap dari pemerintah melalui Kemenperin, untuk memberikan dukungan dan fasilitas terhadap pendirian pabrik gula baru.
Selain itu, perusahaan juga berharap adanya dukungan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur termasuk menambah sarana prasarana transportasi laut dan sarana tol laut yang menjadi salah satu pilihan pengembangan selanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director PT MSM Budi Budi mengutarakan, pabrik gula MSM merupakan salah satu pabrik strategis nasional untuk menopang program ketahanan pangan dan swasembada gula yang juga merupakan program prioritas pemerintah pusat.
Didukung oleh teknologi modern, MSM menerapkan teknik pengolahan berstandar tinggi untuk hasil gula berkualitas.
"Untuk bisa memenuhi kualifikasi itu, tentunya diperlukan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Perusahaan telah menyiapkan fasilitas Training Centre serta program pelatihan dan pengembangan berkesinambungan untuk seluruh karyawan. Besar harapan kami untuk bisa menyerap tenaga kerja lokal berkualitas dari putra-putri Sumba," tuturnya.
Hediana menambahkan, PT MSM telah memproduksi Gula Kristal Putih dengan brand "Sumba Manis" dan mengusung tagline "Dari Sumba Untuk Indonesia".
Baca juga: Semarak 78 Tahun Kemerdekaan RI, Kodim 1601/Sumba Timur Gelar Lomba Lari Kebangsaan
Pemilihan brand dan tagline ini tujuannya bisa lebih mengenalkan dan mengangkat citra daerah Sumba Timur ke Indonesia.
"Selama ini Sumba Timur jarang terdengar dan hanya dianggap sebagai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang sulit untuk melakukan investasi, padahal potensinya banyak sekali. Saat ini potensi wisata di sini sudah mulai dikenal cukup luas gaungnya. Dengan kehadiran MSM diharapkan bisa membuka mata banyak pihak bahwa Sumba Timur punya nilai ekonomis yang cukup diperhitungkan," ungkap Budi.
Sebagai pabrik gula terintegrasi, MSM telah mengembangkan perkebunan tebu seluas 3800 hektare, dan luas tersebut akan terus ditingkatkan sehingga kebutuhan bahan baku gula ke depan bisa dipenuhi dari perkebunan tebu tersebut.
"MSM juga berkeinginan untuk terus berkontribusi terhadap percepatan kemandirian industri gula dalam negeri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi," tuturnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.