Berita Sumba Timur
Upaya Tekan Impor Gula, Menteri Perindustrian Apresiasi PT MSM Hadirkan Pabrik Gula Terintegrasi
sebanyak 3.744 orang yang didominasi karyawan lokal 3.390 orang dan 354 orang karyawan lainnya dari luar Sumba.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja di pabrik gula PT. Muria Sumba Manis (MSM) yang terletak di Desa Wanga, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa 22 Agustus 2023.
Tujuan kunjungan tersebut untuk memantau industri pengolahan gula yang terintegrasi dengan perkebunan tebu demi mendorong pemerataan ekonomi yang inklusif.
Dalam kesempatan itu, Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada PT. MSM atas keberaniannya dalam mendirikan pabrik gula yang terintegrasi di wilayah luar Jawa.
Pihaknya berharap adanya peningkatan produksi dari pabrik gula PT. MSM akan dapat mengurangi impor gula nasional.
"Kehadiran Pabrik Gula PT MSM diharapkan dapat membantu Indonesia agar menghemat devisa negara, memperkuat neraca transaksi berjalan, membuka lapangan pekerjaan, dan pada akhirnya menciptakan multiplier effect bagi perekonomian," ungkap Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca juga: Bahas APBD dan PPAS Perubahan, DPRD Sumba Timur Gelar Rapat Banggar dan TAPD
Pihaknya juga terus berupaya merevitalisasi industri gula di tanah air agar lebih produktif dan berdaya saing sehingga dapat memenuhi kebutuhan domestik, pabrik gula di dalam negeri saat ini juga didorong supaya bisa memanfaatkan teknologi modern.
Beri Apresiasi Teknologi.
Dalam kesempatan itu, Menteri Perindustrian juga memberikan apresiasi kepada PT MSM yang menerapkan teknologi kogenerasi listrik sebagai sumber tenaga untuk seluruh aktivitas proses produksi dan pompa irigasi dengan teknologi sub-drip.
"Kami sudah meninjau beberapa fasilitas yang sudah dibangun PT. MSM, seperti reservoir yang berfungsi untuk menampung air hujan dan jebakan-jebakan air untuk mengairi lahan tebu. Kemudian, kami juga mengunjungi lahan tebu yang sedang panen, hingga melihat proses produksi di pabrik," tutur Menperin Agus.
Hasil peninjauan tercatat bahwa PT MSM memiliki 40 reservoir dan lima embung dengan kapasitas reservoir 300-480 ribu m⊃3;.
Pada tahap pertama, kapasitas produksi MSM untuk gula kristal putih sebesar 6.000 TCD. Untuk tahap kedua, kapasitas produksi akan mencapai 12.000 TCD.
Hingga saat ini, tenaga kerja yang terserap sebanyak 3.744 orang yang didominasi karyawan lokal 3.390 orang dan 354 orang karyawan lainnya dari luar Sumba.
Baca juga: Semarak 78 Tahun Kemerdekaan RI, Kodim 1601/Sumba Timur Gelar Lomba Lari Kebangsaan
CEO HPI Agro Robert Halim memberikan apresiasi kepada Menperin yang telah mendukung kehadiran Pabrik Gula MSM yang telah berhasil memproduksi gula kristal putih perdana sejak 7 Desember, Tahun 2021 yang lalu.
"Kami sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian dari Kementerian Perindustrian yang telah mendukung pembangunan Pabrik Gula MSM dari awal hingga commissioning sehingga mampu melakukan produksi gula pertama kami di Tahun 2021," jelasnya.
Robert menambahkan bahwa perusahaan berharap dari pemerintah melalui Kemenperin, untuk memberikan dukungan dan fasilitas terhadap pendirian pabrik gula baru.
Selain itu, perusahaan juga berharap adanya dukungan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur termasuk menambah sarana prasarana transportasi laut dan sarana tol laut yang menjadi salah satu pilihan pengembangan selanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director PT MSM Budi Budi mengutarakan, pabrik gula MSM merupakan salah satu pabrik strategis nasional untuk menopang program ketahanan pangan dan swasembada gula yang juga merupakan program prioritas pemerintah pusat.
Didukung oleh teknologi modern, MSM menerapkan teknik pengolahan berstandar tinggi untuk hasil gula berkualitas.
"Untuk bisa memenuhi kualifikasi itu, tentunya diperlukan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Perusahaan telah menyiapkan fasilitas Training Centre serta program pelatihan dan pengembangan berkesinambungan untuk seluruh karyawan. Besar harapan kami untuk bisa menyerap tenaga kerja lokal berkualitas dari putra-putri Sumba," tuturnya.
Hediana menambahkan, PT MSM telah memproduksi Gula Kristal Putih dengan brand "Sumba Manis" dan mengusung tagline "Dari Sumba Untuk Indonesia".
Baca juga: Semarak 78 Tahun Kemerdekaan RI, Kodim 1601/Sumba Timur Gelar Lomba Lari Kebangsaan
Pemilihan brand dan tagline ini tujuannya bisa lebih mengenalkan dan mengangkat citra daerah Sumba Timur ke Indonesia.
"Selama ini Sumba Timur jarang terdengar dan hanya dianggap sebagai daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang sulit untuk melakukan investasi, padahal potensinya banyak sekali. Saat ini potensi wisata di sini sudah mulai dikenal cukup luas gaungnya. Dengan kehadiran MSM diharapkan bisa membuka mata banyak pihak bahwa Sumba Timur punya nilai ekonomis yang cukup diperhitungkan," ungkap Budi.
Sebagai pabrik gula terintegrasi, MSM telah mengembangkan perkebunan tebu seluas 3800 hektare, dan luas tersebut akan terus ditingkatkan sehingga kebutuhan bahan baku gula ke depan bisa dipenuhi dari perkebunan tebu tersebut.
"MSM juga berkeinginan untuk terus berkontribusi terhadap percepatan kemandirian industri gula dalam negeri melalui komitmen penggunaan konten lokal yang tinggi," tuturnya. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.