HUT RI ke 78
Sambut HUT RI ke-78 RI di Timor Tengah Selatan, Paguyuban Tionghoa Siap Jaga Persatuan dan Kesatuan
sebagai kaum muda pihaknya siap mengisi kemerdekaan dengan berpartisipasi untuk mengisi pembangunan di segala bidang.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Ikut meramaikan Pawai pembangunan karnaval dan Parade budaya kabupaten Timor Tengah Selatan atau Timor Tengah Selatan, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI kabupaten Timor Tengah Selatan siap menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu dikatakan, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI kabupaten TTS, Robert Tan sesaat sebelum berlangsung karnaval.
Hadir meramaikan karnaval tahun ini, PSMTI bersama tiga komunitas sayap yakni Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti); Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI); dan Soe Run On On (SROO) melakukan atraksi barongsai di garis start sebelum dilepas oleh Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun.
Dalam penjelasan rombongan dikatakan, Barongsai adalah lambang kebesaran dari suku Tionghoa. Barongsai merupakan lambang kemakmuran dan kekuatan.
Baca juga: Rayakan HUT RI ke - 78, Pegawai Lapas Kalabahi Terima Penghargaan Satyalancana
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Robert Tan menyampaikan, Indonesia unik karena memiliki banyak suku. Dirinya menekankan, pihaknya harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
"PSMTI juga merupakan warga masyarakat Republik Indonesia. Kita satu Nusa satu Bangsa. Kita sudah sepakat suku Tionghoa Indonesia, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa secara khusus di TTS," ungkapnya.
Dengan ikut mengisi kemerdekaan RI dikatakan Robert, hal tersebut akan mendukung Indonesia untuk semakin maju.
"Hal ini agar Indonesia terus melaju ke masa depan yang luar biasa. Seperti tema yang ada yaitu terus melaju untuk Indonesia maju," katanya.
Dirinya menjelaskan, pada momen karnaval ini pihaknya menampilkan budaya Tionghoa Indonesia yaitu Barongsai bersama komunitas SROO, IPTI dan komunitas Perwanti di bawah PSMTI.
"SROO merupakan pembauran karena kita tidak hidup sendirian. Suku Tionghoa perlu berbaur dengan suku-suku yang lain. Memang kita berbeda tetapi kita satu. Karena perbedaan itu indah," jelasnya.
"Pesan saya kepada komunitas ini dan masyarakat Timor Tengah Selatan agar kita sebagai warga negara Indonesia terus berjuang dan menjaga NKRI. NKRI harga mati," pungkasnya.
Sementara, Ketua IPTI, Chandra Susianto mengatakan, sebagai generasi muda, pihaknya tetap semangat dan berjuang untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Baca juga: Meriahkan Peringatan HUT RI ke-78 Kecamatan Bikomi Tengah di Timor Tengah Utara Gelar Lomba Pidato
Disampaikan, sebagai kaum muda pihaknya siap mengisi kemerdekaan dengan berpartisipasi untuk mengisi pembangunan di segala bidang.
Chandra yang juga mantan anggota DPRD Timor Tengah Selatan ini meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.