Polisi Terduga Teroris

PPATK Blokir Rekening DE Saldo Miliaran Rupiah, Karyawan PT KAI Pendukung ISIS

PPATK memblokir rekening DE, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Terbaru, Ivan membeberkan bahwa DE, karyawan PT KAI pendukung ISIS memiliki saldo miliaran di rekening. PPATK memblokir rekening DE. 

"Penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini," imbuhnya.

Saat ini Aswin mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman apakah marketplace tersebut hanya sebatas kamuflase atau sebagai sarana pengumpulan dana.

Baca juga: Diduga Teroris, Tim Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Kontrakan AG di Sukoharjo, Sita Kotak Amal

Pasalnya, kata dia, DE membutuhkan sejumlah dana tambahan untuk melakukan modifikasi agar senjata airsoft gun miliknya menjadi senjata api penuh.

"Ini masih didalami sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace. Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya," tuturnya.

Polisi sudah menyita sebanyak 16 senjata api miliki DE. Dari belasan senpi tersebut, 5 di antaranya berjenis laras panjang dan 11 sisanya senjata api laras pendek.

"Di antara senjata tersebut ada 4 yang memang senjata pabrikan dan ada 5 senjata yang dimodifikasi," kata Aswin.

Aswin menyebut modifikasi dilakukan pelaku dari senjata airsoft gun menjadi senjata api penuh. Selain itu penyidik juga menyita dua senjata jenis pen gun yang diperuntukkan dalam jarak dekat. Dari sejumlah senjata tersebut, terdapat satu senjata laras panjang pabrikan yang ditempel DE dengan logo ISIS.

Aswin mengatakan pihaknya masih terus mendalami asal-usul senjata yang dimiliki DE. Termasuk soal apakah pelaku melakukan modifikasi senjata secara mandiri atau tidak.

"Masih kita dalami, kita lakukan pendalaman terkait masalah senjata itu terpisah," jelasnya.

Aparat keamanan terus melakukan pengembangan penyelidikan. Terbaru, aparat keamanan dikabarkan menangkap tiga polisi terdua teroris.

Polda Metro Jaya akan merilis kasus tersebut pada Jumat 18 Agustus 2023 sore. (tribun network/abd/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved