Polisi Terduga Teroris

BREAKING NEWS: Aparat Keamanan Dikabarkan Tangkap Tiga Polisi Terduga Teroris

Aparat keamanan dikabarkan menangkap tiga anggota Polri karena diduga terkait jaringan terorisme.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Ilustrasi teroris. Terbaru, aparat keamanan dikabarkan menangkap tiga polisi terduga teroris. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Aparat keamanan dikabarkan menangkap tiga anggota Polri karena diduga terkait jaringan terorisme.

Penangkapan polisi terduga teroris itu merupakan hasil pengembangan penyelidikan terhadap DE (28), karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pendukung ISIS.

Pihak kepolisian belum membenarkan adanya penangkapan tiga polisi terduga terori. Kepolisian akan memberikan penjelasan pada Jumat 18 Agustus 2023 sore.

"Nanti sore kita rilis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat siang.

Sebelumnya, DE ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin 14 Agustus sekitar pukul 13.17 WIB.

Baca juga: Diduga Teroris, Tim Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Kontrakan AG di Sukoharjo, Sita Kotak Amal

DE merupakan pendukung ISIS aktif yang kerap menyebarkan propaganda di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Senin lalu.

DE, kata Ahmad Ramadhan, juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," ungkapnya.

Di sisi lain, Ahmad Ramadhan mengatakan DE juga mempunyai sejumlah senjata api (senpi) rakitan. Namun, dirinya belum merinci berapa jumlah senpi tersebut.

Menurut Ahmad Ramadhan, peran DE juga merupakan seorang penggalang dana. Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

Baca juga: Tersangka Teroris di Bekasi 13 Tahun Terafiliasi Terorisme

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," jelasnya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan DE ternyata sudah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM sejak 2010 lalu.

"Yang bersangkutan pada tahun 2010 pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat, pimpinan WM yang sudah ditangkap," kata Aswin dalam konferensi pers, Selasa 15 Agustus.

Aswin mengatakan setelah WM tertangkap kala itu, anggotanya bubar dan berpencar. Tidak sedikit pula yang terus melakukan aksi terorisme secara individu termasuk DE.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved