Berita Timor Tengah Utara
78 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Dusun Oeika Timor Tengah Utara Belum Nikmati Listrik
Beberapa waktu lalu, mantan kepala desa beserta petugas PLN telah melakukan survei dan pengukuran di wilayah itu.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kisah sedih dialami warga Dusun Oeika (dusun 3) dan sebagian warga Dusun 2, Desa Noebaun, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pasca 78 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, warga setempat belum pernah menikmati fasilitas listrik.
Kegetiran ini dialami oleh warga sejak dahulu kala hingga detik ini. Kondisi warga setempat yang belum menikmati fasilitas listrik ini berdampak pada berbagai macam persoalan yang muncul di tengah fenomena listrik sebagai bagian dari kebutuhan mendasar warga era ini.
Seorang warga Dusun Oeika bernama Daniel (55) saat diwawancarai mengeluhkan kondisi warga Dusun Oeika dan sebagian warga Dusun 2, Desa Noebaun yang hingga saat ini masih berada dalam belenggu kegelapan. Hal ini lantaran mereka belum dijamah fasilitatif listrik.
Baca juga: Ketua KPU Timor Tengah Utara Beberkan Proses Pelaksanaan Tahapan Pemilu 2024
Dikatakan Daniel, demi memperoleh jaringan listrik di wilayah tersebut, mereka telah berupaya mengajukan proposal di PLN ULP Kefamenanu dan PLN tingkat provinsi. Namun hingga saat ini belum ada informasi yang jelas mengenai pemasangan jaringan listrik ke wilayah tersebut.
Selain 94 kepala keluarga, terdapat 5 fasilitas umum seperti; Polindes, Posyandu, Kapela, Sekolah Dasar dan PAUD di wilayah itu yang belum dipasang jaringan listrik.
Dalam membangun kualitas generasi muda dan masa depan bangsa, fasilitas pendidikan sekolah mesti menjadi pertimbangan bagi pihak PLN untuk bisa menyuplai listrik ke wilayah tersebut.
Pasalnya, dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, nyaris semua kegiatan belajar mengajar di sekolah mesti menggunakan alat elektronik dan online.
"Mau belajar online tetapi seperti apa jaringan internet tidak betul lalu listrik juga tidak ada. Sehingga membangun Indonesia seutuhnya itu kami di sini belum bisa," ungkapnya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Rabu, 16 Agustus 2023.
Daniel mengatakan, meskipun Negara Indonesia telah Merdeka selama 78 tahun, namun warga di Dusun Oeika rasa-rasanya belum merdeka. Pasalnya wilayah lain telah menikmati listrik namun warga setempat belum menikmati fasilitas listrik hingga saat ini.
Baca juga: Begini Kata Kadis Kesehatan Timor Tengah Utara Terkait Kasus Kematian Ibu dan Anak Tahun 2023
Meskipun wacana tentang listrik masuk desa telah dicanangkan oleh Presiden RI namun hal ini belum terlaksana di wilayah Dusun Oeika.
Ia menegaskan bahwa, warga Dusun Oeika sangat membutuhkan pemasangan jaringan listrik.
Beberapa waktu lalu, mantan kepala desa beserta petugas PLN telah melakukan survei dan pengukuran di wilayah itu.
Masyarakat diminta untuk mengumpulkan Kartu keluarga dan uang sebesar Rp. 5000 per kepala keluarga namun tidak menuai kejelasan hingga detik ini.
"Sehingga sepertinya kami ini ditipu begitu saja," ucapnya.
Warga dusun tersebut, kata Daniel, selama ini menjadikan pelita sebagai satu-satunya sumber penerangan di rumah mereka ketika malam tiba.
Kondisi ini dialami warga bertahun-tahun sehingga bagi mereka gelap adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.