KLB Rabies
Antisipasi Rabies di Kota Kupang, George Hadjoh Perintahkan Tembak Mati Anjing yang Berkeliaran
George Hadjoh menanggapi itu berkaitan dengan hasil pemeriksaan sampel yang menunjukkan adanya anjing terpapar virus rabies.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh memerintahkan menembak mati anjing yang berkeliaran.
George Hadjoh menanggapi itu berkaitan dengan hasil pemeriksaan sampel yang menunjukkan adanya anjing terpapar virus rabies.
Menurut Geroge, pemeriksaan itu terhadap anjing yang mati. Tetapi, ia menduga kemungkinan sebelum anjing itu mati sudah menggigit anjing lainnya.
Baca juga: Rabies Masuk Kota Kupang, Warga Perlu Waspada
"Tetap terkendali. Oleh karena itu kita sudah imbau, semua anjing harus dikandangkan. Kalau tidak tembak mati," kata, Selasa 8 Agustus 2023 di aula rumah jabatan Wali Kota Kupang.
Bagi masyarakat, George Hadjoh meminta agar tidak boleh panik. Tetapi dia berharap agar adanya kewaspadaan sekaligus masyarakat juga didorong untuk melakukan vaksin bagi hewan peliharaannya.
Sebelumnya, puskesmas Oesapa Kota Kupang menerima tiga pasien yang terkena gigitan anjing.
Tiga pasien itu tercatat pada awal Agustus 2023. Fasilitas kesehatan tingkat dasar ini kemudian melakukan penanganan terhadap para pasien itu.
Baca juga: FKKH Undana Serahkan Bantuan 400 Dosis Vaksin Rabies di TTS
Kepala Puskesmas Oesapa, dr. Ovlian Manafe menyebut kasus itu berasal dari Kelurahan Lasiana sebanyak dua pasien dan satu pasien dari Kelurahan Oesapa.
"Untuk Kelurahan Oesapa, kami terima laporan dari pasien bahwa digigit tanggal 3 Agustus, dan baru datang ke puskesmas untuk ditangani pada tanggal 5 Agustus kemarin," kata dr. Ovlian Manafe kepada wartawan, Minggu 6 Agustus 2023.
Menurut dr. Ovlian Manafe, pasien yang telah ditangani itu kini dilakukan pemantauan oleh pihaknya. Pasien, kata dia, dalam keadaan baik ketika diperiksa sehingga diperbolehkan untuk kembali ke rumah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Talibura Sikka Rebutan Vaksin Anti Rabies Gratis
Puskesmas Oesapa pun akan melakukan penyelidikan epidemiologi atau PE ke rumah pasien di dua Kelurahan yang berbatasan dengan pintu masuk Kota Kupang ini.
"Rencananya kami akan lakukan penyelidikan epidemiologi atau PE ke rumah pasien yang bersangkutan," sebut dr. Ovlian Manafe.
Kendati begitu, ia tidak ingin adanya klaim sepihak bahwa pasien tersebut terpapar rabies akibat penularan dari gigitan anjing, yang merupakan salah satu hewan penular rabies (HPR). Sebab, untuk membuktikan itu perlu dilakukan pengujian di laboratorium.
"Tugas puskesmas sebagai fasilitas kesehatan yaitu menangani pasien sesuai dengan tata laksana penanganan pasien, sementara untuk tes laboratorium dilakukan oleh peternakan," kata dia.
Baca juga: Takut Rabies, Warga Sikka NTT Berburu Vaksin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.