Unwira Kupang
Mahasiswa/i KKN-PPM Unwira Kupang di Aimere Kuliah Penanganan Stunting
mahasiswa mahasiswi Unwira peserta KKN-PPM dan 10 orang warga yang diundang oleh pemerintah Kelurahan Aimere.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mahasiswa - mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang yang menjalani Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kelurahan Aimere Kecamatan Aimere Kabupaten Ngada, mengikuti kuliah lapangan tentang penanganan stunting pada Rabu, 2 Agustus 2023 di Aula Kantor Kelurahan Aimere.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, kuliah penanganan stunting dengan tema "Bersama Berantas Stunting" ini menghadirkan 4 orang narasumber yaitu Lurah Aimere, Akarius Ria, SH yang memaparkan materi tentang Kondisi stunting di Kelurahan Aimere.
Materi kedua oleh dosen pembimbing lapangan, Gerardus Diri Tukan, S.Pd.M.Si dengan materi tentang Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting).
Materi ketiga oleh petugas gizi Puskesmas Aimere, Fanti Pati yang memaparkan tentang makanan tambahan untuk mengatasi gizi buruk pada anak.
Baca juga: 17 Mahasiswa Unwira Kupang Laksanakan KKNT-PPM di Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Belu
Materi ke-4 oleh Magdalena Itu, ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Aimere yang membawakan materi tentang penanganan stunting menggunakan pangan lokal yang bergizi.
Materi ini kemudian diperkuat oleh staf BKKBN Kabupaten Ngada, Jelly Ngura, yang bertugas di kecamatan Aimere.
Kuliah tentang penanganan stunting kepada mahasiswa-mahasiswi Unwira peserta KKN PPM semester genap tahun ajaran 2022 2023 tersebut, dipandu oleh Nike Alle, mahasiswi program studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNWIRA.
Pada pemaparan materi pembekalan tentang penanganan stunting yang dimoderatori oleh Iwan Mardin, mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unwira Kupang.
Hadir sebagai peserta pembekalan penanganan stunting adalah 15 orang mahasiswa mahasiswi Unwira peserta KKN-PPM dan 10 orang warga yang diundang oleh pemerintah Kelurahan Aimere.
Kepada para peserta diberikan kuliah atau pembekalan untuk terlibat melaksanakan kegiatan penanganan stunting melalui pembuatan menu makanan bagi anak-anak terdampak stunting.
Hadir juga pada pembekalan ini adalah kader Posyandu Kelurahan Aimere yakni Ibu Flora Seda Salo dan ibu Rosalia K. Isu. Dari unsur pemerintah kelurahan Aimere dihadiri oleh ibu Sofia K. Deli yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Aimere.
Baca juga: Unwira Kupang Gelar Bimtek Dukung Kemudahan Layanan Izin Belajar Mahasiswa Asing
Lurah Aimere, Akarius Ria SH dalam pemaparan materinya menginformasikan tentang kondisi stunting pada warga kelurahannya.
Dikemukakan bahwa warga kelurahannya yang terdampak stunting sebanyak 9 orang. Namun atas upaya yang telah dilakukan oleh pihaknya maka jumlah penderita stunting saat ini sebanyak 6 orang.
Di hadapan mahasiswa mahasiswi Unwira peserta KKN-PPM, Lurah Akarius menegaskan agar para mahasiswa perlu menjadi generasi muda yang merencanakan pernikahan secara baik sebagai bentuk mencegah stunting.
"Dalam menjalankan KKN-PPM di Kelurahan Aimere, para mahasiswa peserta KKN dari Unwira menjalankan Satu misi penting yakni menjadi mahasiswa penting (mahasiswa peduli stunting). Untuk menjalankan peran sebagai mahasiswa peduli stunting di Kelurahan Aimere maka para mahasiswa perlu mendapat pembekalan atau kuliah lapangan dari para narasumber di kelurahan," kata Geradus selaku dosen pembimbing.
Fanti Pati, petugas gizi di puskesmas Aimere mengatakan, menu gizi bagi para bayi atau balita yang terdampak stunting, yang harus disesuaikan dengan usia anak karena setiap anak dengan rentang usia tertentu mendapat asupan gizi yang relatif berbeda.
Sementara Ketua TP PKK Kelurahan Aimere, lebih menyoroti tentang keberadaan mahasiswa mahasiswi dan pemuda sebagai calon pengantin (Catin) yang harus merencanakan pernikahan secara baik sebagai salah satu upaya untuk pencegahan stunting.
Unsur BKKBN Kabupaten Ngada, Jelly Ngura dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihak BKKBN lebih menekankan pada aspek sensitif, yakni sebagai konselor, edukasi dan informasi-informasi bagi masyarakat untuk penanganan dan pencegahan stunting. Sedangkan untuk aspek spesifik, dalam bentuk pemberian makanan bergizi, lebih ditangani oleh pihak kesehatan.
Kegiatan pembekalan untuk penanganan stunting di lokasi KKN Unwira di kelurahan Aimere dan juga di 13 lokus lainnya dalam masa KKN-PPM UNWIRA, semester genap TA 2022/2023, didukung oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur.(uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
10 Mahasiswa Unwira Kupang Ikut KKN Internasional di Mojokerto |
![]() |
---|
Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Rancang Program Kerja Cegah Stunting di Kabupaten Belu |
![]() |
---|
Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Bertekad Atasi Stunting di Desa Geliting |
![]() |
---|
Dekan FISIP Unwira Kupang Minta Usut Tuntas Kasus Pengeroyokan dan Pengrusakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.