Mahasiswa Aniaya Dosen Unwira

Dekan FISIP Unwira Kupang Minta Usut Tuntas Kasus Pengeroyokan dan Pengrusakan

Dekan FISIP Unwira Kupang Drs. Frans Bapa Tokan, MA minta mengusut tuntas kasus pengeroyokan dan pengrusakan

|
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Christin Malehere
Dekan FISIP Unwira, Drs. Frans Bapa Tokan, MA 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dekan FISIP Unwira Kupang Drs. Frans Bapa Tokan, MA minta mengusut tuntas kasus pengeroyokan dan pengrusakan.

Kasus pengeroyokan terhadap petugas cleaning service, dan pengancaman terhadap Dosen FISIP Unwira serta pengrusakan Pos Satpam oleh sekelompok Mahasiswa Teknik Unwira masuk dalam perbuatan kriminal dan harus diusut tuntas.

"Tuntutan kami agar segera menuntaskan kasus pengeroyokan yang menimpa pegawai kami dan proses hukum pelaku pengeroyokan agar ada efek jera, sebab tindakan itu masuk dalam perbuatan kriminal," tegas Dekan FISIP Unwira, Drs. Frans Bapa Tokan, MA. kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 27 Juli 2023 malam. 

Menurut Frans, perbuatan sekelompok mahasiswa Teknik Arsitek tersebut sudah merusak nama baik lembaga, sehingga Pihak Rektorat harus bertindak tegas dan tidak tebang pilih dalam menuntaskan kasus tersebut serta menghapus semua bentuk tindak kekerasan di dalam lingkungan kampus.

Terkait kronologi kasus pengeroyokan sekelompok mahasiswa Prodi Teknik Arsitektur terhadap seorang petugas cleaning pada FISIP Unwira terjadi pada Sabtu 15 Juli 2023 malam.

Kronologi kejadiannya bermula saat itu ada kegiatan di Gedung Teknik Arsitektur sementara ujian hingga malam hari terlebih hari Sabtu aktivitas perkuliahan libur.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Teknik Aniaya Dosen Fisip Unwira Kupang

Pihaknya menambahkan sesuai aturan lembaga bahwa mulai pukul 18.00 Wita, aliran listrik pada semua unit gedung harus padam dengan tujuan menghemat biaya operasional.

Sehingga Petugas Satpam mendatangi Gedung Kampus Arsitektur agar segera memadamkan listrik karena waktunya sudah lebih dari pukul 18.00 Wita.

Para mahasiswa menolak dan mengusir petugas Satpam dengan alasan sudah mendapatkan izin dari rektorat untuk melaksanakan kegiatan sampai pukul 20.00 Wita.

Petugas Satpam yang takut mendapat marah dari atasan langsung memadamkan listrik pada unit gedung Kampus Teknik Arsitektur sehingga para mahasiswa menjadi marah kemudian bergegas keluar dari gedung menuju pos Satpam untuk mencari petugas Satpam tersebut.

"Kondisi saat itu gelap, dan petugas Satpam merasa tidak aman karena kalah jumlah langsung melarikan diri, sehingga para mahasiswa Teknik Arsitektur langsung menyerang dan menghancurkan pos satpam," jelas Frans.

Bersamaan dengan itu, ada Bus dari Kefamenanu tiba di depan gerbang kampus, dan turunlah petugas Cleaning Service bernama Dami yang baru saja pulang Kefamenanu ke Kupang.

Baca juga: 17 Mahasiswa Unwira Kupang Laksanakan KKNT-PPM di Desa Silawan Kecamatan Tasifeto Timur Belu

Petugas cleaning service itu hendak menuju parkiran Kampus Fisip untuk mengambil helm, namun dihadang oleh para mahasiswa Teknik Arsitektur lalu dikeroyok secara membabi buta.

Saat Dami sudah terjatuh, ada salah satu Dosen FISIP Unwira yang melihat pengeroyokan itu, kemudian mencoba melerai para mahasiswa, namun dirinya dimarahi, diancam dan diusir oleh sekelompok mahasiswa tersebut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved