Unwira Kupang

Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Rancang Program Kerja Cegah Stunting di Kabupaten Belu

Salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang adalah pembibitan sayuran yang dilakukan dengan cara memanfaatkan tanah kosong

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang mulai melaksanakan kegiatan KKNT-PPM yang berlokasi di  Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu sejak Kamis 20 Juli 2023.

Salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang adalah pembibitan sayuran yang dilakukan dengan cara memanfaatkan tanah kosong yang berada di sekitar rumah masyarakat. 

Program kerja ini dirancang sebagai upaya mencegah dan menangani stunting di NTT khususnya di Desa Silawan, Kabupaten Belu.

Selain itu juga untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Desa Silawan serta melengkapi kegiatan produktif yang dilaksanakan oleh ibu - ibu PKK Desa Silawan.

Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Bertekad Atasi Stunting di Desa Geliting

Ketua Tim KKNT-PPM UNWIRA Desa Silawan Ariyanto K. Bora mengatakan, pembibitan sayuran ini sangat penting dilakukan guna menyadarkan masyarakat untuk terus menjaga ketahanan pangan keluarga dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur - sayuran.

"Sayur adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu tim KKNT-PPM UNWIRA Desa Silawan mencari alternatif untuk menanam sayur di pekarangan karena praktis dan tidak membutuhkan lahan yang luas, cukup memanfaatkan lahan yang ada untuk penanaman berbagai jenis sayuran yang sedang digandrungi masyarakat saat ini," jelas Ariyanto berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin 31 Juli 2023.

Selain itu, kata dia, dengan melaksanakan pembibitan sayur-sayuran di Desa, dapat membantu perekonomian warga setempat dan mengisi waktu luang warga agar lebih produktif, yaitu dengan aktivitas merawat tanaman. 

Baca juga: Dekan FISIP Unwira Kupang Minta Usut Tuntas Kasus Pengeroyokan dan Pengrusakan

Dalam Kegitatan ini mahasiswa KKNT-PPM UNWIRA Desa Silawan menyemai 25 jenis  bibit tanaman diantaranya, biji terong terong hijau , tomat mawar,  buncis, cabai rawit putih, pacchoi, kubis, sawi hijau, sawi pagoda, seledri, wortel kuroda, kangkung daun lebar, kacang panjang, selada merah, bayam merah , kemangi, terong lalap ungu, bawang merah lokanata, kailan, daun bawang fragant, bayam hijau, terong ungu, cabai keriting, terong kalap, sawi Putih, dan selada hijau. 

Bibit yang telah diberikan oleh mahasiswa KKNT-PPM Unwira tersebut kemudian ditanam di dalam polybag yang berisikan tanah dan ladang garapan sesuai prosedur proses penanaman bibit. 

Ariyanto mengharapkan warga setempat dapat merawat bibit tersebut hingga siap panen dengan perkiraan waktu 2 hingga 3 bulan kedepan. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Teknik Aniaya Dosen Fisip Unwira Kupang

Selain itu, masyarakat juga dapat mengembangkan dan memanfaatkannya secara pribadi untuk meminimalisir pembelian sayuran yang saat ini memiliki harga yang cukup melonjak tinggi, salah satunya ialah wortel. 

"Mengingat manfaat yang didapatkan cukup besar, diharapkan masyarakat Desa Silawan dapat meningkatkan variasi bibit sayuran yang ditanam menjadi lebih banyak, serta diharapkan masyarakat dapat melanjutkan kegiatan tersebut secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga manfaat yang diperoleh dapat dirasakan lebih lama," tegas Ariyanto.
 
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Stefanus Don Rade, S.H.,M.H menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kaidah Tridharma Perguruan Tinggi. 

Dia berharap agar masyarakat setempat bisa melakukan penanaman sayur di setiap rumah. 

"Kita lakukan penanaman ini agar kedepan masyarakat bisa menghilangkan persepsi bahwa bertani harus memiliki lahan yang luas, padahal sejatinya tidak demikian. Namanya tumbuhan itu bisa ditanam dimana saja asalkan sesuai dengan karakteristiknya," tutupnya. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved