Terorisme

Diduga Teroris, Tim Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Kontrakan AG di Sukoharjo, Sita Kotak Amal

"Tadi dilakukan penggeledahan. Yang diambil cuma laptop, sama handphone sama kotak amal. Yang saya tahu itu," papar pemilik kontrakan, Joko Mulyono.

Editor: Agustinus Sape
Tribunjateng.com
Suasana rumah TN (38) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis 3 Agustus 2023 siang. 

Warga berinisial S itu pun sudah diamankan. Tim Densus 88 Antiteror sudah dua kali melakukan penggeledahan di rumah S yang berada di RT 3, RW 2 Dukuh Sanggrahan, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono.

Penggeledahan berlangsung pada Jumat 28 Juli 2023 malam dan Rabu 2 Agustus 2023 siang kemarin.

Pengakuan ketua RT setempat yang menyaksikan proses tersebut, terdapat beberapa barang yang diamankan, salah satunya samurai.

Ngadino ketua RT 3, RW 2 Dukuh Sanggrahan, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono menyaksikan penggeledahan itu dari luar rumah.

"Penggeledahannya itu malamnya (Jumat 28 Juli 2023) Setelah Maghrib," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu 2 Agustus 2023.

Baca juga: Tiga Terduga Teroris yang Ditangkap di Indonesia Berafiliasi ke Organiasi AQAP, Ini Sepak Terjangnya

Dia pun tak bisa melihat langsung barang apa yang diambil Densus 88 Anti Teror dari dalam rumah.

Hanya saja, setelah dibawa keluar dia melihat tiga barang yang dibawa petugas.

"Yang saya ketahui itu yang jelas ada HP, jaket plus senjata tajam," ujarnya.

Senjata tajam itu kata dia, berupa sebilah samurai berukuran pendek.

Sosok terduga teroris berinisial S ternyata tidak terlalu membuka diri dengan masyarakat. Hal ini diungkap oleh Ngadino, ketua RT setempat.

"Ronda-ronda ga ikut, (iuran-iuran) ga sama sekali," ungkap Ngadino, ketua RT setempat, Selasa 1 Agustus 2023.

Meskipun S diketahui merupakan warga asli alias warga setempat, tapi sudah sejak lama S tak mau bergaul dengan masyarakat.

Pertemuan dengan masyarakat jarang diikuti oleh yang bersangkutan.

Sebagai RT, Ngadino mengaku sudah berusaha merangkul S agar terlibat kegiatan warga.

Caranya dengan memberikan bantuan program jambanisasi.

"Itu saja harus dikerasi, karena sempat menolak. Alasannya tidak membutuhkan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved