Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 2 Agustus 2023, Wajahnya Bercahaya

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Keluaran 34: 29-35, dan bacaan Injil Matius 13: 44-46.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 2 Agustus 2023 dengan judul Wajahnya Bercahaya. 

Itu tampak dari wajahnya yang bercahaya setelah berjumpa dengan Tuhan dan ketika turun dari Gunung Sinai itu.

“Ketika Musa turun dari gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya karena ia telah berbicara dengan Allah.”

Oleh perjumpaan dengan Allah itu, Musa mendapatkan kasih karunia nyata yang tampak dalam wajahnya yang bercahaya.

Musa menjadi contoh tentang bagaimana dia telah mendapatkan kerajaan Allah itu dalam versi Injil yang kita dengarkan pada hari ini.

Sebuah pemberian diri yang total kepada Allah itulah sebuah perjumpaan dengan kerajaan Allah itu sendiri.

Perjumpaan dengan Allah membuat Musa melepaskan segala yang ada pada dirinya dan hanya memiliki Allah sendiri.

Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk Allah saja.

Relasi itu menjadi khusus dan tak tergantikan oleh siapa pun.

Musa harus selalu masuk kemah dan berbicara dengan Allah di dalam kemah tempat Tuhan datang dalam bentuk tiang awan itu dan Musa pun mulai berbicara dengan Allah.

Secara khusus kemah itu berada di atas gunung Sinai, tempat Allah menampakkan diriNya kepada Musa dan berbicara dengannya.

Naik ke atas gunung Sinai juga adalah sebuah simbol tentang menaikkan sebuah kesadaran transendental atau spiritual kita di hadapan Allah.

Untuk mampu berbicara dengan Allah kita butuh sebuah gerakan menaikan kesadaran transendental kita di mana seluruh hidup kita sudah dilepaskan dan hanya muncul kesadaran akan Allah yang menyelimuti diri kita. Itulah kesadaran transendental.

Tingkat kesadaran transendental inilah yang mampu menghubungkan kita dengan Allah.

Dalam kesadaran transendental, Roh Tuhan yang ada dalam diri kita diaktifkan secara penuh sehingga kita mendapat kepenuhan Roh di dalam Tuhan sendiri.

Dalam situasi itulah kita mampu berbicara dengan Tuhan karena Tuhan hanya dapat di jumpai dalam Roh dan Kebenaran itu sendiri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved