Berita Kota Kupang

1.000 Pohon Ditanam di Ecowisata Mangrove Oesapa Kota Kupang Selama 2023

salah satu upaya untuk tetap melakukan sosialisasi perlahan kepada masyarakat agar paham akan manfaat mangrove ini.

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
MANGROVE - Tampak Mangrove di Ecowisata Mangrove Oesapa Barat Kota Kupang pada Rabu, 26 Juli 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hari Mangrove Sedunia diperingati pada 26 Juli setiap tahunnya. Sepanjang eriode Januari sampai dengan Juli 2023 terdapat 1.000 pohon Mangrove (Bakau) yang ditanam di Ecowisata Mangrove Oesapa Kota Kupang.

Penanaman pohon atau anakan mangrove ini biasanya dilakukan Pemuda Gereja,mahasiswa-mahasiswa baik yang melakukan outing class maupun yang melakukan penelitian dari sejumlah kampus dan sekolah yang ada kota Kupang seperti Universitas Nusa Cendana (Undana), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) dan PAUD.

Pengelola Ecowisata Mangrove Oesapa Barat, Bin mengatakan sekitar 1.000-an anakan mangrove yang ditanam selama 2023.

Menurutnya penting sekali menjaga ekosistem mangrove karena banyak menyelamatkan masyarakat pesisir apalagi di Kota Kupang khususnya Oesapa Barat.

Baca juga: Revisi Perda RTRW, Arah Pembangunan Kota Kupang Berbasis Water Front City

"Karena mangrove ini dia menjaga banyak masyarakat sekitar yang ada di sini karena ada dengan mengurangi gelombang pasang yang besar jadi masyarakat sekitar sini bisa terlindung. Dari situ saya berpikir saya harus tetap menjaga di sini supaya orang jangan potong-potong pohon mentah, pohon yang masih hidup,kayu-kayu mentah dan merusak pohon-pohon yang ada,"ungkapnya.

Ia menuturkan, sebelum ada tulisan Ecowisata Mangrove, dulunya pohon-pohon Mangrove habis ditebang oleh warga sekitar karena kurangnya pemahaman masyarakat saat itu. Setelah dibangun  jembatan lintasan ini pun menjadi salah satu upaya untuk tetap melakukan sosialisasi perlahan kepada masyarakat agar paham akan manfaat mangrove ini.

Di hari mangrove sedunia, ia berharap adanya perhatian pemerintah agar bisa memperbaiki Ecowisata Mangrove Oesapa Barat ini dan kembali ramai seperti semula.

"Kita lebih ke sosialisasi akan manfaat besar mangrove ini, yang kita tunggu sekarang ada kepedulian dari pemerintah supaya jembatan yang sudah rusak ini, wisata mangrove,"ujarnya.

Untuk diketahui, pada 26 Juli 2015 diproklamasikan sebagai hari mangrove internasional oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), badan PBB yang menangani Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan. 

UNESCO memang menggunakan istilah proklamasi dalam keputusannya. Bunyi keputusan lengkapnya seperti ini: Proclamation of the International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem.

Ekosistem mangrove sendiri terkait dengan beberapa program UNESCO, seperti the Man and the Biosphere (MAB), Local and Indigenous Knowledge Systems (LINKS), the International Hydrological (IHP), dan the World Heritage Convention and the Global Geoparks Network. (dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved